News Jum'at, 19 Desember 2025 | 20:12

Pemerintah Lambat Merespons Bencana, Seskab Reaktif Bilang Penanganan Tanpa Sorotan Kamera

Lihat Foto Pemerintah Lambat Merespons Bencana, Seskab Reaktif Bilang Penanganan Tanpa Sorotan Kamera Seskab Teddy Wijaya. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Banyak pihak menuding pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto lambat dalam merespons bencana di Pulau Sumatra.

Atas tudingan itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya pun angkat bicara dalam keterangan pers di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat, 19 Desember 2025.

Menurut dia, pemerintah telah bergerak cepat sejak detik pertama dalam menangani bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Ia menjelaskan bahwa hujan terjadi sejak 24 hingga 26 November 2025 dengan puncak pada 25 dan 26 November. 

Sejak hari pertama, seluruh unsur di lapangan, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, hingga BNPB daerah, telah bergerak melakukan penanganan tanpa sorotan media.

“Yang di lapangan ini, seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, yang disampaikan Pak Panglima, BNPB daerah, semuanya di detik pertama, hari pertama, tanpa kamera,” ujar Seskab.

Kata dia lagi, Presiden Prabowo langsung menghubungi dan berkomunikasi dengan sejumlah kepala daerah terdampak. 

Menginstruksikan Menko PMK Pratikno untuk mengkoordinasikan mobilisasi seluruh kekuatan nasional.

“Bapak Presiden menginstruksikan Bapak Menko PMK, mengkoordinasi segala kekuatan untuk sebesar-besarnya, mobilisasi semua yang kita punya. Langsung ke sana,” katanya.

Disebutnya, pada 27 November 2025, seluruh helikopter di Pulau Sumatra, serta helikopter dan pesawat dari Pulau Jawa dikerahkan ke wilayah terdampak untuk mengangkut logistik dan genset PLN. 

Sekitar 20 ribu personel gabungan TNI, Polri, dan masyarakat juga telah bergerak melakukan evakuasi dan penanganan darurat.

“Angkat genset PLN, angkat logistik. Sama, tidak ada media di situ. Tidak ada kamera di situ,” tegasnya.

Memasuki 30 November 2025, pemulihan akses jalan dan listrik di 52 kabupaten terdampak mulai terhubung secara bertahap. 

Seskab menekankan bahwa pemulihan tersebut terwujud berkat kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat setempat.

“Semuanya kita ini, termasuk warga setempat, itu sama-sama sambungkan jalan. Petugas PLN, ngangkut di tengah hujan, di atas gunung, segala macam, tanpa kamera. Jadi yang saya mau tekankan di sini, ayo sama-sama, bantu semuanya, saling dukung,” kata Seskab.

Seskab juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah turun langsung meninjau wilayah terdampak sejak hari kelima dan berulang kali mengunjungi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, termasuk ke wilayah dengan akses paling sulit. 

“Sejak hari pertama, detik pertama, pemerintah serta warga sudah sama-sama berjuang keras, mengevakuasi warga, dan bagaimana caranya ini segera pulih,” pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya