Cirebon – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Argasunya panen jagung perdana di RW 04 Surapandan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Jumat 24 Juni 2022.
Panen perdana ini merupakan pilot project Gapoktan dalam memanfaatkan lahan tidur menjadi lebih produktif. Dalam hal ini di atas lahan seluas 30 meter.
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati menilai, percontohan pemanfaatan lahan tidur yang dilakukan oleh Gapoktan berhasil. Karena hanya 50 hari tanam jagung sudah bisa panen dan hasilnya baik.
“Artinya, pilot project Gapoktan yang dikembangkan berhasil. Terlebih jagung yang tumbuh hasilnya sangat bagus,” kata Eti usai menghadiri kegiatan tersebut.
Eti mendorong Gapoktan mengembangkan cocok tanam lainya seperti singkong dan padi. Sebab teknik yang dilakukan sangat menghemat biaya produksi, kemudian pengelolaan bisa dilakukan bersama-sama.
“Kami sudah sampaikan, ke depan diupayakan Gapoktan agar bisa menanam selain jagung, misalnya padi dan singkong,” katanya.
Selain itu, Eti menyarankan, agar limbah jagung bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Upaya ini, untuk mengurangi sampah pertanian. Sehingga tidak ada limbah yang terbuang.
“Daun dan batang jagung pascapanen masih bisa dimanfaatkan atau bisa diolah kembali menjadi pakan ternak,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Gapoktan Kelurahan Argasunya, Rulianto mengatakan, metode tanam jagung sampai panen ini menggunakan konsep kembali ke alam.
“Kami gunakan pupuk alami, bukan kimia. Sehingga biaya produksi yang dipakai sangat hemat,” jelasnya.
Baca juga:
Digitalisasi, Pemda Provinsi Jabar Luncurkan Sayembara Desa Digital
Pameran Internasional, 10 Kopi Terbaik Jawa Barat Tampil di Ajang World of Coffee Italia
Rencananya, sambung Ruli, metode ini akan disosialisasikan kepada anggota Gapoktan. Selain itu metode penggunaan pupuk alami akan diterapkan saat menanam padi dan singkong.
“Kami berharap metode kembali ke alam bisa menjadi ikon baru sebagai wujud ketahanan pangan berbasis masyarakat,” katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada Pemda Kota Cirebon yang turut memberikan perhatian. “Kita pastikan agar metode ini bisa dilakukan oleh semua anggota Gapoktan,” katanya. []