News Sabtu, 15 Oktober 2022 | 10:10

Penangkapan Irjen Teddy, Ferdinand: Bukti Kapolri-Kadiv Propam Terus Benahi Polri

Lihat Foto Penangkapan Irjen Teddy, Ferdinand: Bukti Kapolri-Kadiv Propam Terus Benahi Polri Ferdinand Hutahaean. (Foto: ist)

Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membenarkan penangkapan Irjen Polisi Teddy Minahasa Putra alias TM terkait kasus peredaran gelap narkoba yang diselidiki oleh Polda Metro Jaya.

Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka dalam mengendalikan penjualan narkoba seberat lima kilogram, dengan detail 1,7 kg sudah dijual dan 3,3 kg ditemukan dalam pengembangan.

Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring, Ferdinand Hutahaean (FH) menegaskan penangkapan Irjen Teddy ini sangat memalukan bagi institusi Polri yang seharusnya bekerja memberantas narkoba.

"Sangat disayangkan malah ada seorang Jendral bintang 2 yang justru terlibat dalam peredaran narkoba. Para tersangka akan terancam dengan ancaman hukuman mati," kata Ferdinand dalam keterangannya, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Dia mengatakan bahwa penangkapan ini adalah bukti masih ada anggota Polri yang nakal.

Maka, lanjutnya, Kapolri dan Kadiv Propam harus diberi apresiasi dan dukungan atas keberanian dalam pembenahan internal ini.

"Saya melihat penangkapan ini adalah sebuah keberanian dan upaya keras untuk terus memperbaiki dan membenahi internal Polri. Tak peduli mau apa pun pangkatnya harus ditindak jika memang mencoreng atau melanggar disiplin sebagai Polisi," ujarnya.

Ia mengakui beberapa bulan terakhir Korps Bhayangkara terus diguncang masalah yang berujung mencoreng nama baik institusi Polri.

Salah satu kasus yang mencoreng institusi tersebut adalah pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo cs.

"Kepercayaan publik sangat jatuh terhadap Polri atas kasus Ferdy Sambo. Dan sekarang ditambah oleh kasus Irjen Teddy Minahasa pasti akan membuat publik semakin tak percaya terhadap Polri," tuturnya.

Dia berpandangan, kasus-kasus yang mencoreng institusi tentunya berpotensi menjatuhkan kepercayaan publik.

"Tentu kepercayaan publik akan turun ketika ada masalah terlebih oleh seorang Jendral. Namun kepercayaan publik akan cepat pulih bila penanganan kasus yang terjadi sesuai dengan harapan masyarakat," kata dia.

"Maka kita berharap dan terus mendorong agar kasus ini ditangani secara profesional dan terbuka. Karena keterbukaan akan membuat publik percaya kepada Polri. Ini tugas berat untuk Kapolri Jend Listyo Sigit dan Kadiv Propam Irjen Syahardiantono. Ayo Kita dukung!" ucap Ferdinand Hutahaean menambahkan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya