Jakarta - Serial Dear Jo (Almost is Never Enough) resmi tayang di platform pemutar video, VIU. Cerita adaptasi dari novel populer karya Sefryana Khairil ini, sebelumnya telah tayang dalam bentuk film yang dirilis pada Agustus 2023 lalu.
Meski sama-sama diadaptasi dari novel, versi serial dan film memiliki sejumlah perbedaan dan persamaan, baik dalam proses produksinya atau dari sudut ceritanya.
Berikut Opsi rangkumkan perbedaan dan persamaan Dear Jo (Almost is Never Enough) versi film dan serialnya:
1. Produser dan Sutradara yang Sama
Dalam film maupun serial Dear Jo (Almost is Never Enough), Monty Tiwa memegang peran besar. Ia tak hanya menulis naskah tapi juga menyutradarai serial Dear Jo.
Dibandingkan dengan film, durasi waktu serial jauh lebih panjang. Ini membuat Monty Tiwa lebih bebas melakukan eksplorasi baik cerita maupun pengambilan gambar.
2. Komposisi Pemain Berubah
Komposisi pemain sebagian besar mengalami perubahan. Pada versi film, peran Joshua dilakoni Jourdy Pranata, sementara karakter Maura diperankan Salsabilla Adriani.
Keduanya tidak lagi terlibat dalam serial Dear Jo. Peran mereka digantikan oleh Stefan William dan Fita Anggriani.
Karakter Ben dalam film diperankan Roy Sungkono sementara dalam serial diperankan Yesaya Abraham. Karakter Ella dalam film dan serial diperankan aktris yang sama, yaitu Anggika Bolsterli.
Pemeran lain yang tidak berbeda antara dalam film dan serial adalah Widyawati. Artis serior ini memerankan tokoh nenek dari Joshua.
Poster serial Dear Jo (Almost is Never Enough). (Foto: Istimewa)
3. Tokoh Carissa
Berbeda dengan versi film, dalam serial Dear Jo ada tokoh Carissa (diperankan Aliyah Faizah). Ia adalah wanita yang dijodohkan dengan Jo oleh keluarganya, setelah Maura meninggal dunia. Carissa adalah wanita yang agresif dan berani memperjuangkan apa yang ia mau.
4. Waktu Kehamilan
Dalam versi film diceritakan bahwa Ella datang ke Jakarta dalam keadaan hamil 5 hampir 6 bulan, sementara dalam versi serial diceritakan kehamilan Ella saat ke Jakarta sudah 7 bulan. Sesuai dengan rencana ketika Maura masih ada, Ella akan tinggal bersama Maura dan Jo jelang melahirkan.
5. Fokus Karakter Ben
Dalam versi film, karakter Ben hanya diceritakan sekilas. Namun dalam versi serialnya karakter Ben lebih banyak mendapat porsi cerita dengan durasi yang lebih panjang. Termasuk tentang perasaannya kepada Ella dan konflik persahabatannya dengan Jo.
Ketulusan hatinya sebagai sahabat bagi Jo dan sebagai pria yang bersedia melakukan apapun untuk Ella akan membuat penonton menaruh simpati.
6. Lokasi Syuting
Seperti dalam film, Maura dan Ella diceritakan sebagai rekan kerja yang bekerja di konsulat Indonesia di Baku, Azerbaijan. Namun berbeda dengan di film, untuk kebutuhan series, Maura tidak syuting di Baku. []