Jakarta - Belasan calon pejabat pembuat akta tanah (PPAT) yang sudah mengikuti ujian tahun 2022 yang digelar Kementerian ATR/BPN mengadu ke Hotman Paris Hutapea.
Mereka mendatangi pengacara kondang itu di Kopi Joni Hotman 911 di Jalan Kelapa Kopyor Blok Q1 Nomor 1, RT 16 RW 19, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara.
Hotman sengaja mengunggah video curhatan dan tangisan para calon PPAT tersebut, seperti terlihat di video akun Instagram Hotman Paris Hutapea, Sabtu, 25 Maret 2023.
Sambil menangis salah seorang di antara mereka, diberi kesempatan oleh Hotman untuk bercerita apa yang dialaminya.
Menurut perempuan berhijab itu, dirinya bersama sekitar 1.748 orang lainnya di seluruh Indonesia yang mengikuti ujian tidak diberi surat keterangan lulus oleh kementerian.
Padahal seperti dirinya, sudah memenuhi syarat administrasi dan meraih nilai 100 saat ujian. Sementara batas ambang nilai minimal 80.
Selain sudah mengikuti ujian calon PPAT, mereka juga dibebankan biaya Rp 1,1 juta per orang. Sementara bagi yang dari luar kota saat ikut ujian juga mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi.
BACA JUGA: Kembalikan Dompet Hotman Paris, Edi Sanjaya Bakal Dapat Hadiah dari Pemilik Mal Tempatnya Bekerja
"Saya harus tidur di masjid untuk menghemat biaya," kata perempuan itu sambil menangis.
Ketidakpastian nasib mereka mulai sejak Desember 2022 dan sudah menyurati Kementerian ATR/BPN sebanyak enam kali namun belum ada tanggapan sejauh ini.
"Bahkan kami sudah menggelar aksi unjuk rasa pada 14 Maret kemarin," katanya mewakili beberapa temannya yang datang ke Hotman Paris.
BACA JUGA: Minta UU KUHP Dibatalkan, Hotman Paris: Rakyat yang Akan Menanggung Akibatnya
Hotman kemudian meminta Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN, dan DPR mendengar tangisan dan keluhan para calon PPAT tersebut.
"Bapak Jokowi, Bapak Menteri ATR/Kepala BPN inilah tangis wargamu yang datang ke Kopi Joni Hotman 911," kata Hotman.
Di sela seorang perempuan yang berdiri di sana, mengatakan, "kami berharap baik kepada bapak menteri, kami datang baik-baik, sampai akhirnya kami tidak lagi cara menyampaikan aspirasi kami hingga kami," katanya dengan berurai air mata.
"Kepada juga DPR Komisi II tolong juga diperhatikan nasib para warga bukankah kalian wakil rakyat. Datang ke Kopi Joni, masa harus datang ke Kopi Joni Hotman 911, yang pejabat yang kalian-kalian. Ya, kenapa kalian laksanakan ujian, kenapa sudah lulus tapi tidak diberikan surat kelulusan. Negara hukum ini bapak, tolonglah dilaksanakan hak mereka itu," kata Hotman. []