Jepara – Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Jepara diminta untuk memperkuat tekad dalam membangun pertanian di Jepara.
Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Jepara Diyar Susanto, pada musyawarah daerah (Musda) dan pengukuhan pengurus Perhiptani periode 2022-2027, di Pendapa Kartini, Rabu 16 Februari 2022.
Menurutnya, sektor pertanian memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.
“Karena kebutuhan pokok hidup manusia yang sangat mendasar adalah pangan,” tutur Diyar.
Disampaikan, meski berstatus kota industri, pada 2021, Kabupaten Jepara surplus beras lebih dari 37 ribu ton.
Diyar merinci, pada 2019, produksi padi mencapai 238.440 ton gabah kering giling (GKG). Pada 2020, naik menjadi 254.297 GKG, dan pada 2021 sebesar 251.522 GKG.
“Jika dikonversikan menjadi beras, setara dengan 149.411 ton. Sehingga, jika dikurangi kebutuhan beras konsumsi 111.942 ton, tahun 2021 kita surplus beras 37.467 ton,” urainya.
Menurutnya, agar dapat terus mencapai surplus beras, diperlukan inovasi teknologi dan manajemen pertanian yang baik, serta sumber daya manusia yang kompenten sebagai upaya meningkatkan produksi.
Selain itu, lanjut Diyar, peran penyuluh juga sangat penting dalam mendampingi petani dan kelompok tani, dalam upaya meningkatkan produksi pertanian.
“Penyuluh harus menjadi motivator dan fasilitator kelompok tani, dengan mitra atau pengusaha. Dia juga harus bisa memberi inspirasi kepada petani,” imbuhnya.
Karenanya, Diyar berharap, Perhiptani sebagai organisasi penyuluh pertanian profesional, dapat menyukseskan penyelenggaraan pertanian di Jepara.