Mamuju - Pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) terkait pengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 5.8 magnitudo yang mengguncang Sulbar, Rabu, 8 Juni 2022, dinilai tidak beretika.
Hal tersebut disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Sulbar, Salim Mengga, saat dikonfirmasi Opsi.id, Selasa, 14 Juni 2022.
Salim Mengga menganggap, Akmal Malik terkesan kurang memahami kondisi psikologi masyarakat Sulbar yang pernah tertimpa bencana alam gempa bumi, Januari 2021 lalu, yang sampai saat ini belum pulih betul.
"Kemudian disusul lagi dengan bencana serupa, walau tidak separah yang lalu," kata Salim Mengga.
Menurutnya, seseorang yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin di suatu daerah apalagi daerah itu baru baginya, harusnya mempelajari kondisi daerah tersebut termasuk kondisi masyarakatnya disamping kondisi lain yang kelak berkaitan dengan tugas pokoknya didaerah tersebut.
"Kalau memang dikhawatirkan indikasi ada oknum masyarakat yang mungkin sedikit nakal, maka lakukan pendataan cepat dilapangan untuk mengurangi kemungkinan adanya kenakalan. Tetapi jangan disampaikan secara terbuka karena cara tersebut sangat tidak beretika, apalagi bila dilakukan oleh seorang pemimpin yang harusnya memberi rasa tentram dari akibat rasa panik," katanya.
Yang harus difikirkan ke depan, kata Salim Mengga, adalah pembuatan Prosedur Tetap (Protap) menghadapi bencana, mengingat daerah Sulbar bisa dikategorikan sebagai daerah rawan bencana.
"Koordinasi dengan BPBD dengan membuat petunjuk sekaligus dilatihkan ke masyarakat, bila terjadi bencana baik berasal dari laut maupun dari pegunungan yang lengkap dengan jalur pengungsiannya dan tempat penampungannya, sehingga kedepan bila terjadi bencana tidak lagi terkesan tidak siap," kata Salim Mengga. []
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengungkapkan, pihaknya menerima banyak bantuan dari sejumlah pihak, mulai dari dana tunai, hingga barang ataupun sembako.
"Kita juga berharap, jangan sampai masyarakat mengungsi karena mengharapkan itu (bantuan)," kata Akmal, saat diwawancarai wartawan, Jumat, 10 Juni 2022 lalu.
Sehingga, kata Akmal, persoalan tersebut akan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat yang masih memilih mengungsi.
"Kita tidak bisa memaksa. Cuman barang kali, kami akan segera mengemas tenda-tenda yang ada di pengungsian," kata Akmal.
Salah seorang tokoh masyarakat Sulbar, Salim Mengga. (Foto: Opsi/ist)