Tangerang - Sebanyak 46 calon awak kabin Pelita Air yang terbagi dalam 3 batch mengikuti pendidikan dan pelatihan awak kabin (Initial New Hired Training) untuk memastikan calon awak kabin memiliki pemahaman dan kemampuan memadai seputar safety, service, dan security.
Hal tersebut menjadi dasar mengingat awak kabin mengemban tugas inti dalam menjalankan aspek keamanan dan keselamatan para penumpang di pesawat dan aspek pelayanan selama penerbangan (In-Flight).
Para peserta merupakan para awak kabin berpengalaman yang telah dipastikan keaktifan lisensinya. Sehingga, selain untuk memastikan kapabilitas calon awak kabin Pelita Air, pelatihan ini guna membentuk para peserta untuk melakukan tugas sesuai prosedur dan standar Pelita Air.
Kegiatan pelatihan diawali dengan kelas basic indoctrination, yaitu memperkenalkan identitas PT Pelita Air Service kepada para peserta calon awak kabin Pelita Air, dimulai dari struktur organisasi, sejarah perusahaan, dan lain-lain.
Hal ini guna membentuk loyalitas para peserta ketika telah resmi bergabung dalam perusahaan. Lalu dilanjutkan dengan materi duties, agar para peserta memiliki pemahaman penuh tentang tugas yang diemban seorang awak kabin secara global.
Selain itu, terdapat pelatihan lain yang dijalankan selama kurang lebih dua minggu dengan materi berbeda setiap harinya.
Nuraina Rizkanti, instruktur atau pelatih dalam kegiatan pelatihan tersebut menjelaskan bahwa materi yang diajarkan mulai dari teori hingga simulasi, baik di darat (dry drill) maupun di air (wet drill).
“Training yang dilakukan tentu hal-hal dasar yang harus diketahui dan dimiliki seorang Flight Attendant sebelum melakukan tugasnya. Mulai dari pemahaman aircraft type, berikut engine, cabin arrangement, cockpit arrangement, pintu terutama ya, jenis slide raft yang akan digunakan, dan lain-lain” jelas Kanti.
Baca juga:
Seluruh Peralatan Utama Terpasang, Proyek Revitalisasi RCC Siap Optimalkan Produksi Kilang Balongan
Presiden Jokowi Bakal Kabulkan Keinginan Nelayan di Cirebon
Ia juga menambahkan, untuk prakteknya, para peserta melakukan simulasi dalam kelas crew member emergency training.
Di dalamnya terdapat materi fire drill, dimana mereka melakukan simulasi memadamkan api, lalu door trainer (prosedur membuka dan menutup pintu pesawat) dan emergency equipment (kegiatan simulasi menggunakan peralatan emergency dalam pesawat).
“Di sini kami melakukan door drill atau sliding dimana kami membuat suatu skenario prosedur dalam keadaan normal dan juga emergency. Misalnya apabila tekanan udara dalam kabin berkurang, disimulasikan. Kemudian bagaimana kalau tiba-tiba pesawatnya mengalami keadaan darurat dan harus evakuasi” ucap Kanti.
Awak kabin Pelita Air yang terbagi dalam 3 batch mengikuti pendidikan dan pelatihan awak kabin. (Foto: Opsi/Dok Pelita Air)
Selain kegiatan emergency, pengetahuan seputar penanganan kesehatan juga harus dimiliki para calon awak kabin. Hal ini disampaikan Kresnarendro Wibowo, salah satu instruktur dalam pelatihan tersebut.
“Kemarin juga ada kelas first aid training, dimana awak kabin harus bisa membantu penumpang yang sakit. Bahkan bagaimana menangani penumpang yang sedang kritis. Semua sudah dipraktekkan dan disimulasikan ke mereka,” kata Kresna.
Umar Ibnu Hasan, Corporate Secretary PT Pelita Air berharap dengan adanya pelatihan ini dapat mempersiapkan awak kabin Pelita Air semaksimal mungkin dengan harapan masyarakat luas semakin percaya untuk menggunakan layanan Pelita Air.
“Kami memastikan semua awak kabin terlatih dengan baik dan benar, dan siap melayani penumpang," ungkap Umar. []