Kuningan - Kodim 0615/Kuningan menggelar latihan gabungan simulasi penanggulangan Gunung Ciremai meletus, di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Ciporang, Kecamatan Kuningan pada Jumat 26 Agustus 2022.
Simulasi ini dilaksanakan di beberapa titik, diantaranya di Balai Desa Cisantana, Cigowong, jalur evakuasi, Pos Mitigasi Vulkanologi Mandirancan, dan Posko Penanggulangan Bencana dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Ciporang atau belakang Kodim 0615/Kuningan.
Latihan ini diikuti personel Korem 063/SGJ, Kodim 0615/Kuningan, BPBD, Satpol PP, Hipakad, FKPPI, AKAR, Dinas Sosial dan Polres Kuningan.
Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan.
"Juga menyelamatkan diri dari risiko ganasnya ancaman bencana serta menghadapi terjadinya bencana alam berupa gunung meletus," kata Dandim.
Menurut Dandim, budaya sadar bencana harus dimulai dari kesadaran individu, keluarga, dan kelompok, serta di lingkungan sekolah juga sampai pada kelompok masyarakat bawah.
Baca juga: Giliran Bangunan di Medan Helvetia Dihancurkan Pemko Medan
Untuk membangun Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi bencana maka semua kalangan harus memiliki kesadaran akan cinta terhadap lingkungan di sekitarnya, sebab penanggulangan bencana adalah urusan bersama semua orang bukan hanya pada orang-orang tertentu saja.
”Pada saat ini masih kurang pemahaman masyarakat tentang pengetahuan akan ancaman bahaya bencana dan sikap sadar bencana yang belum menjadi perilaku sehari–hari. Hal ini menjadi perhatian khusus TNI Angkatan Darat," tambahnya.
Ia menegaskan, pentingnya kesiapsiagaan semua elemen masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana alam. Karena menurutnya, tanggap bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah maupun petugas, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama.
"Simulasi tanggap darurat bencana ini perlu dilakukan sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam. Kita juga harus melakukan deteksi dini terhadap terjadinya bencana alam, sebagai langkah antisipasi, agar kita dapat melakukan penanganan dengan baik,” tegasnya.
Baca juga: Besok, IJTI Cirebon Raya Gelar Muskorda dan IJTI Award 2022
Selain itu, lanjut Dandim, langkah antisipasi siaga bencana tersebut mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi sistem peringatan dini gunung meletus, penanganan korban gunung meletus, sistem komando penanganan darurat bencana, mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi, penanganan hewan ternak di daerah gunung meletus, manajemen kesiapsiagaan bencana, dan prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko. []