Jakarta - PT Pertamina New Renewable Energy (NRE) akan memasok energi bersih sebesar 570 megawatt melalui penyediaan tenaga listrik berbasis gas alam pada proyek kilang minyak baru atau grass root refinery (GRR) Tuban di Jawa Timur.
Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan proyek itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2026 dan menghasilkan uap sebanyak 84 ton sampai 1.156 ton per jam tergantung tekanan gas.
"Proyek GRR Tuban adalah salah satu proyek strategis nasional untuk mewujudkan kemandirian energi. Kami bangga dapat berkontribusi menyediakan pasokan untuk kebutuhan energi listrik, uap, serta air dalam proyek ini," kata Dannif dalam keterangannya, Kamis, 21 April 2022.
Dia mengungkapkan, Pertamina NRE akan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, uap, dan air GRR Tuban melalui pengembangan cogeneration and desalination plant.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pembangkit listrik yang menggunakan tenaga gas alam memiliki kelebihan berupa emisi karbon yang lebih rendah.
Menurutnya, pemanfaatan gas alam sangat tepat dalam menjawab kebutuhan di masa transisi energi di mana pengembangan energi terbarukan belum bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kata dia, hal ini sejalan dengan semangat Pertamina untuk melakukan transisi energi yang stabil dan berkelanjutan.
Pertamina NRE mempunyai portofolio energi bersih gas ke listrik. Pengalaman proyek gas ke listrik Pertamina NRE salah satunya adalah PLTGU Jawa-1 di Cilamaya, Jawa Barat, yang merupakan PLTGU terintegrasi terbesar di Asia tenggara dengan kapasitas 1.760 megawatt dan ditargetkan beroperasi tahun ini.
Perusahaan berkomitmen dan fokus memimpin transisi energi melalui penyediaan energi bersih di internal Pertamina. Tahun ini, Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang mencapai di atas 100 megawatt.
Proyek GRR Tuban merupakan salah satu mega proyek Pertamina yang mengintegrasikan kilang minyak dengan kompleks petrokimia.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut GRR Tuban didesain dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel per hari, akan memproduksi BBM sebesar 230 ribu barel per hari secara total, produk petrokimia dan aromatik sebesar 4,1 juta ton per tahun. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2027.
"Sebagai pemegang mandat transisi energi, Pertamina NRE fokus untuk melakukan transisi bisnis Pertamina dan memastikan transisi energi berjalan baik. Sebagai induk usaha, Pertamina akan selalu mengawal dan mendukung, karena ini bisnis masa depan dan tanggung jawab kita bersama," ucap Nicke Widyawati.[]