Daerah Jum'at, 25 Februari 2022 | 10:02

Perti Abdya Minta Presiden Jokowi Ganti Menteri Agama

Lihat Foto Perti Abdya Minta Presiden Jokowi Ganti Menteri Agama Ketua PC Tarbiyah-Perti Abdya, Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly. (Foto: Opsi/Istimewa).
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Aceh Barat Daya  - Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PC Tarbiyah-Perti) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly mengecam keras pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara azan dengan gongongan anjing.

Surat edaran dan statemennya itu di nilai sudah sangat melukai hati masyarakat dan mengambarkan kepribadiannya, sehingga untuk menyelamatkan Kemenag, Presiden harus mengganti Menag Yaqut dengan sosok yang lebih baik sebagai Menteri Agama RI.

"Presiden harus menggantinya dengan sosok yang lebih baik," kata Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly, Kamis, 24 Februari 2022.

Sebelumnya diberitakan, luapan bernada kesal dan mengecam terhadap pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara azan dengan gongongan anjing terus disuarakan para pihak tidak terkecuali di Muslim di Aceh.

Bahkan, Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PC Tarbiyah-Perti) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly mengecam keras pernyataan Menag itu. Perti Abdya bahkan menilai Yaqut tidak layak jadi menteri agama.

"Pernyataan dan sikap Menag Yaqut yang demikian mencerminkan kepribadian dan pemikirannya. Sehingga sangat tidak layak ia menjabat sebagai Menteri Agama RI," kata Tgk H Muhammad Qudusi Syam Marfaly, Kamis, 24 Februari 2022.

Menurutnya, pernyataan Menag itu sangat melukai hati umat Islam, sehingga harus segera diralat dan minta maaf kepada publik khususnya kepada umat Islam, karena sangat tidak pantas menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing dengan alasan apapun.

"Meskipun mungkin Menag keseleo lidah, namun sudah seringkali ia mengeluarkan statement yang menyinggung hati masyarakat serta memicu kegaduhan dan polemik di tengah umat beragama," ucapnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya