News Minggu, 04 September 2022 | 23:09

Perupa Asal Garut Buat Sketsa Wajah 33 Tamu Kehormatan G20 di Bali

Lihat Foto Perupa Asal Garut Buat Sketsa Wajah 33 Tamu Kehormatan G20 di Bali Perupa asal Kabupaten Garut Destra Yana membuat sketsa wajah. (foto: Antara/Destra Yana).

Jakarta - Perupa asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Destra Yana mendapatkan undangan terhormat untuk membuat langsung cendera mata karya seni sketsa wajah 33 tamu kehormatan, yakni sejumlah Menteri Lingkungan Hidup dan pejabat negara anggota Group of Twenty (G20) 2022 di Bali.

"Ada 33 orang dari rencana awal 43 orang, karena ada beberapa menterinya yang tidak bisa hadir," kata Destra Yana di Garut, Minggu, 4 September 2022 dikutip dari Antara.

Ia menuturkan kehadirannya dalam pertemuan internasional G20 di Bali itu atas undangan langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membuat sketsa sejumlah wajah tamu kehormatan di antaranya menteri lingkungan hidup dari sejumlah negara.

Kegiatan yang berlangsung 29 sampai 31 Agustus 2022 itu, kata dia, merupakan suatu kehormatan karena bisa menunjukkan aksi membuat sketsa wajah yang dilakukan langsung di lokasi acara, Bali.

Ia mengaku sempat menghadapi beberapa tantangan saat membuat karya sketsa wajah langsung di lokasi dengan objek berbagai karakter dan ras berbeda, terlebih yang memiliki rambut keriting.

"Ada beberapa menteri perempuan yang rambut bertekstur keriting kriwel-kriwel (keriwil), nah itu, sedangkan sketsa terapi dominan tarikan garis lurus," kata pria berusia 57 tahun.

Destra mengungkapkan kedatangannya ke acara tersebut mendapat sambutan hangat dari tamu atau orang-orang yang datang ke lokasi tersebut.

Apalagi sketsa wajah sebagai cenderamata, kata dia, bagi mereka para pejabat negara merupakan sesuatu yang baru sehingga mengapresiasinya.

"Apresiasinya bagus banget pak, malahan kalau disebutkan mungkin cenderamata berupa sketsa itu hal baru mungkin itu," kata Destra.

Ia menyampaikan undangan dari KLHK itu menjadi tambahan semangat setelah dua tahun ke belakang sempat mengalami penurunan produktivitas dalam berkarya karena sakit.

"Ketika secara tiba-tiba ada yang menghubungi dari kementerian itu memang membuat saya bersemangat kembali, ada energi baru untuk kembali berproduktivitas atau berkarya," kata bapak empat anak itu. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya