Makassar - Rekaman CCTV memperlihatkan tali tarik tambang tiba-tiba tertarik kencang hingga menyebabkan Masyita (43) terbanting hingga meninggal dunia.
Panitia tarik tambang IKA Unhas Sulsel mengatakan tali tersebut ditarik secara manual bukan ditarik mesin atau pun kendaraan roda empat.
"Banyak beredar cerita soal itu, ada yang mengatakan bahwa itu kekuatan balik tali yang sebelumnya tergulung dan tertarik dan setelah diletakkan akan tertarik ke pusat tali yang tergulung," kata ketua panitia Rahmansyah saat dihubungi detikSulsel, Senin 19 Desember 2022.
Rahmansyah mengonfirmasi bahwa tali tersebut tidak ditarik menggunakan alat melainkan ditarik secara manual.
"Manual pakai tangan. Saya tegaskan tidak pakai alat apalagi mesin penggulung untuk menarik dan mengumpulkan tali," sebutnya.
Rahmansyah menyebut orang yang menggulung tali tersebut tidak banyak. Bahkan ia juga mengungkap panitia berpindah-pindah dari satu titik ke titik lainnya.
"Tidak banyak. Bahkan itu saja yang berpindah-pindah," bebernya.
Diketahui, seorang peserta tarik tambang yang diselenggarakan IKA Unhas Sulsel, Masyita (43) tewas setelah terpental tali tarik tambang yang tiba-tiba tertarik dengan kencang. Insiden ini terekam oleh CCTV.
Pada awalnya para peserta terlihat sedang santai di tengah jalan raya. Mereka asyik mengobrol dengan para peserta tarik tambang lainnya.
Namun, tali berwarna putih yang digunakan pada lomba tarik tambang tiba-tiba tersentak. Para peserta kemudian mengalihkan pandangan ke tali tersebut dan menjauh.
Masyita yang berada di dekat tali tersambar hingga membuatnya terlempar ke barier beton yang berada di tengah jalan.
Para peserta yang berada di dekatnya kemudian beramai-ramai mencoba menolong korban. Beberapa peserta juga terlihat panik dan histeris melihat korban.
Lomba tarik tambang yang berujung tragedi ini diikuti oleh 6000 orang. Peserta tersebut dibagi menjadi dua tim, tim berbaju merah dan tim berbaju putih, dengan masing-masing 3000 orang. Korban merupakan peserta di tim berbaju putih. []