News Kamis, 24 Februari 2022 | 18:02

Petani Sawit Minta Pemerintahan Jokowi Lanjut, Airlangga: Aspirasi Rakyat, Aspirasi Golkar

Lihat Foto Petani Sawit Minta Pemerintahan Jokowi Lanjut, Airlangga: Aspirasi Rakyat, Aspirasi Golkar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menerima aspirasi masyarakat terkait keberlanjutan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Aspirasi itu didapat dalam sesi tanya jawab bersama para petani di Kampung Libo Jaya, Kabupaten Siak saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Siak, Pekanbaru pada Kamis, 24 Februari 2022.

Dia berpandangan, keinginan masyarakat itu muncul karena merasa kebijakan Pemerintah Jokowi telah meningkatkan harkat hidup petani sawit.

Kendati menerima aspirasi itu, dia mengaku belum bisa memberikan jawaban apapun yang bukan kewenangannya.

"Aspirasinya kami tangkap tentang keinginan adanya kebijakan berkelanjutan dan juga ada aspirasi kebijakan yang sama bisa terus berjalan. Tentu permintaan ini, yang menjawab bukan Menko, karena Menko tadi menjawab urusan sawit," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 Februari 2022.

"Karena kita punya topi dari parpol, dan hadir di sini anggota DPR RI, oleh karena itu aspirasi masyarakat dari Kabupaten Siak, terutama para pekebun dan petani kami serap. Karena kami ketua umum parpol memang tugasnya menyerap aspirasi rakyat," ujarnya menambahkan.

Terkait aspirasi untuk minta berkelanjutan program dan perpanjangan pemerintahan, Airlangga berjanji akan membicarakan hal ini dengan partai politik yang lain.

"Kami akan bicarakan aspirasi ini dengan pemimpin partai politik yang lain, dan bagi kami, bagi partai Golkar aspirasi rakyat adalah aspirasi partai (Golkar, red.), oleh karena kami akan terus menerima aspirasi rakyat dan tentu akan disalurkan," tuturnya.

Dirinya pun mengakui berkat kebijakan Presiden Joko Widodo, pendapatan pekebun dari sawit saat ini naik hingga 3,5 kali lipat.

"Ini berkat kepemimpinan Bapak Presiden. Ini tentu kita sebagai parpol tentu kita akan dengarkan aspirasi tersebut dan sekali lagi akan kami komunikasikan bahwa keberhasilan ini dirasakan oleh masyarakat dan masyarakat beraspirasi," katanya.

Selain dalam sesi tanya jawab, salah seorang petani sawit bernama P. Sihombing juga secara tegas menyampaikan harapannya agar Jokowi bisa memimpin tiga periode.

"Harapan saya dan petani sawit lain, Pak Presiden Jokowi, bisa tiga periode, sejak beliau jadi presiden harga sawit sangat bagus. Tapi, kalau bisa harga pupuk dikurangi. Selain itu, pembangunan jalan di daerah sini supaya cepat diperbaiki," kata Sihombing.

Selain itu, petani lain menyatakan kebijakan Presiden Jokowi yang sangat diterima oleh masyarakat, termasuk kebijakan KUR yang jumlahnya tahun ini dinaikkan dari Rp 283 triliun tahun kemarin naik menjadi Rp 373 triliun.

Terlebih di masa pemerintahan kedua Jokowi yang berada di masa pandemi Covid-19. Tentu bukan hal mudah mengatur pemerintahan dan memajukan sektor ekonomi.

"Kami melihat itu dibutuhkan komitmen yang luar biasa," kata salah seorang petani.

Menurut para petani jika pemerintahan diteruskan maka akan mampu menyelesaikan semua program dengan baik.

"Para petani juga meminta ingin lebih ada kesinambungan. Kalau bukan periode lain, mereka berharap bisa ditambah masa pemerintahan Jokowi sampai 2027 atau 2028 supaya petani bisa merasakan kontinuitas pembangunan," kata petani bernama Tolen, dan Edy secara bergantian.

Berbagai aspirasi masyarakat petani sawit di Kabupaten Siak ini juga didengar para anggota DPR RI dari Golkar lain yang turut ikut dalam kunjungan Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Kemitraan Strategis.

Anggota DPR RI itu adalah Melchias Mekeng, Adies Kadir, Meutya Hafid, Nurul Arifin, dan Wamendag Jerry Sambuaga.

Sebelumnya, Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR), Sahat Martin Philip Sinurat menjelaskan tentang aspirasi masyarakat terkait masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tiga periode.

Sahat menegaskan, KOBAR akan menyuarakan aspirasi masyarakat jika ada desakan terkait perpanjangan masa jabatan presiden.

"Kalau terkait itu (masa jabatan tiga periode, red.), yang pasti aspirasi masyarakat tidak bisa kita larang. Karena ini negara demokrasi. Apapun aspirasi masyarakat, termasuk ketika kami konsolidasi ke bawah, ternyata ada masyarakat dari pedagang, petani, nelayan dan lain-lain menyuarakan itu, ya kita harus suarakan," kata Sahat usai Deklarasi Nasional bertajuk #2024SETIABERSAMAJOKOWI di Jakarta Selatan, Jumat, 18 Februari 2022.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya