Aceh Barat Daya - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, Darmansah percaya bahwa setiap guru adalah penggerak, untuk itu dia mengajak pihak sekolah agar berkontribusi dan proaktif terhadap penanganan stunting dan anemia.
"Karena setiap guru yang ada di sekolah ini adalah orang tua bagi para siswa/siswi dan juga orang tua bagi anak-anak di rumah," kata Darmansah, Senin, 5 September 2022.
Hal ini dikatakannya dalam acara pencanangan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di SMP Negeri 1 Blangpidie.
Kegiatan ini merupakan langkah pemerintah melalui Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh atau GISA di Abdya.
Pj bupati mengatakan, pencanangan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri ini dilaksanakan berdasarkan tidak lanjut dari arahan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dengan tujuan untuk meminimalisir persentase anak dengan anemia dan anak stunting di Aceh khususnya di Abdya.
"Sehingga, angka anemia dan stunting benar-benar dapat diminimalisir melalui gerakan ini," sebutnya.
Kemudian, kata Pj bupati, melalui pencanangan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri pada hari ini diharapnya estafet GISA di Abdya dapat terus bergerak dan tidak berjalan di tempat.
Kata dia, GISA tidak hanya berfokus pada anak-anak, Balita dan bayi saja, sebab, GISA juga menyasar semua kalangan usia masyarakat, termasuk seluruh elemen yang ada di lingkungan SMPN 1 Blangpidie ini.
"Mari kita pahami seberapa serius persoalan stunting yang selama ini mungkin kita sendiri tidak begitu peka terhadap masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita beri pemahaman terhadap fenomena stunting di Aceh, mari kita tingkatkan pola hidup sehat kita yang selama ini masih kurang," ajaknya.
Pj bupati mengajak guru untuk membimbing anak didik agar mereka menjadi siswa-siswi yang cakap menyerap informasi terkini secara edukatif dan mau mencari tahu apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya sedini mungkin.
"Kalian adalah harapan bangsa, harapan Abdya di masa yang akan datang. Maka jadilah pelajar yang gemar mencari tahu informasi yang membangun, gemar berdiskusi isu yang positif, dan gemar berinteraksi dengan para guru dalam menggali ilmu pengetahuan, apalagi, persoalan stunting ini cukup serius," katanya. []