Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau PPN/Bappenas menyebut sembilan dari 10 target pembangunan jangka menengah di bidang kesehatan pada era Presiden Joko Widodo atau Jokowi terancam gagal.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari F-PKS Kurniasih Mufidayati berpendapat bahwa pemerintah perlu mengejar ketertinggalan indikator kesehatan yang terancam tidak tercapai jelang satu tahun pemerintahan Jokowi berakhir.
Dia menegaskan, sebaiknya Presiden Jokowi lebih fokus untuk menyelesaikan pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) termasuk di sektor kesehatan ketimbang cawe-cawe dalam perhelatan Pilpres 2024.
"Energi dan sumber daya pemerintahan Presiden Joko Widodo sebaiknya difokuskan untuk mencapai RPJMN, terutama dalam hal ini menyelesaikan target di bidang kesehatan. Ada target stunting yang terus diulang-ulang Presiden bisa tercapai 2024 tapi terancam tidak tercapai," kata Kurniasih di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Ketua DPP PKS ini menyebut pembangunan manusia dalam hal ini kesehatan masyarakat lebih penting dibanding pembangunan infrastruktur yang menelan biaya besar seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Kita paham ada pandemi Covid-19 yang menyedot anggaran dalam pemulihan kesehatan. Namun jika pemerintah serius memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat, ada banyak penggunaan anggaran yang bisa dialihkan sebenarnya untuk peningkatan kualitas publik," ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan pandemi Covid-19 tidak boleh dijadikan alasan utama untuk memaklumi tidak tercapainya target kesehatan di RPJMN.
Sebab, lanjutnya, pemerintah memiliki sumber daya kuat untuk melakukan mitigasi dan memanfaatkan reposisi dan mencegah bocornya APBN.
"Saat ini masih ada waktu sehingga jangan menjadikan pandemi Covid-19 sebagai tameng untuk memaklumi banyaknya program kesehatan yang tidak tercapai. Reposisi anggaran dan mencegah kebocoran APBN bisa dilakukan untuk mengejar ketertinggalan indikator kesehatan. Masih ada waktu, bagi pemimpin yang ingin mewujudkan apa yang sudah direncanakan untuk kesehatan masyarakat," ucap Kurniasih.
Adapun sembilan indikator kesehatan di RPJMN yang terancam gagal menurut Bappenas adalah imunisasi dasar lengkap, stunting, wasting balita, angka tuberkolosis, eliminasi malaria, eliminasi kusta, angka merokok anak, akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama dan kurangnya tenaga kesehatan standar di Puskesmas.[]