Simalungun - Pernah sebuah peristiwa kriminalitas berlangsung di wilayah hukum Polres Simalungun, Sumatra Utara.
Persisnya di Kota Parapat, Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, seorang pria dikabarkan membuat onar dan mengancam warga menggunakan senjata tajam berupa parang.
Kejadian berlangsung pada Kamis, 10 Februari 2022 malam. Polsek Parapat yang menerima informasi itu mengerahkan personel ke lokasi kejadian, yakni di Dusun II, Nagori (Desa) Sibaganding.
Sejumlah personel yang ada di sana melakukan negosiasi terhadap pelaku. Upaya itu gagal.
Kepala Unit Intelkam Polsek Parapat Iptu Rudi Simanjuntak yang meminta parang dari pelaku justru balik diserang hingga tangannya terluka.
Briptu Josua Marpaung. (Foto: Facebook)
Salah seorang personel Polsek Parapat yang ikut dalam kejadian, dengan cepat akhirnya melakukan tindak tegas dan terukur, menembak ke arah tangan pelaku yang memegang parang.
Sebelumnya dia sudah menembak ke udara sebagai peringatan, namun tak dihiraukan pelaku. Pasca kejadian, pelaku langsung dibawa ke Puskesmas Parapat untuk mendapat perawatan.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun Ipda Arwansyah Batubara mengungkap, personel yang menembak tangan pelaku secara tegas dan terukur adalah Briptu Josua Marpaung SH.
"Dia personel unit Intelkam Polsek Parapat Resor Simalungun," kata Arawansyah keterangannya dikutip dari akun Facebook Humas Polres Simalungun, Selasa, 8 Maret 2022.
Josua, sebelum bertugas di Polres Simalungun, merupakan lulusan Pendidikan Kepolisian Pelantikan Diktukba Gasum 2014 Sampali.
Keahliannya disebut meningkat sejak beberapa kali mengikuti pendidikan kepolisian, seperti pendidikan Dikbangspes TPTKP 2016, dan Prolat Penyusupan Intelkam 2017.
Kemudian, Prolat Revolusi Mental 2017, dan aktif mengikuti pelatihan menembak guna meningkatkan keahlian dalam menggunakan senjata.
Baca juga: polisi-semuanya-gratis">Kapolri: Untuk Masuk Polisi Semuanya Gratis
Josua lahir di Kota Pematangsiantar pada 17 Januari 1996. Dia merupakan alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Simalungun yang berada di Kota Pematangsiantar.
Josua bercerita soal malam kejadian di mana dirinya melakukan tindakan tegas dan terukur. Semula menerima laporan bahwa seorang pria membawa senjata tajam mengancam warga Dusun II, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.
"Saya bersama Kanit Intelkam Polsek Parapat Ipda Rudi Simanjuntak serta personel piket fungsi Polsek Parapat langsung mendatangi lokasi tersebut," tuturnya.
Sampai di lokasi kejadian, mereka kata Josua, melihat pria tersebut sudah ribut dengan warga. Mengancam dengan menggunakan parang.
Briptu Josua Marpaung. (Foto: Facebook)
Tindakan preemtif dilakukan dengan mengedepankan imbauan dan negosiasi. Saat Kanit Intelkam Polsek Parapat Ipda Rudi Simanjuntak mencoba mengambil parang dari pria tersebut, malah melukai tangan Iptu Rudi.
"Secara terukur saya memberikan peringatan dengan menembak ke udara. Namun dianya malah mengancam warga, sehingga saya menembak ke arah sajam yang dipegangnya, dan langsung membawa pria tersebut ke Puskesmas Parapat guna dilakukan pengobatan," ujar Josua.
Josua mengatakan, prinsip kerja yang selalu ia pegang selama bertugas adalah polisi tidak boleh kalah pada tersangka tindak pidana.
"Kami sebagai polisi sudah tau risiko tugas sebagai anggota lapangan. Polisi nggak boleh kalah sama penjahat. Itu prinsip hidup aku, Bang. Apapun yang terjadi sama aku, penjahat itu harus bisa aku tangkap," tegasnya.
Dia menyebut, keberhasilan di lapangan karena adanya kerja sama tim dan bukan karena ada unsur superman atau superhero.
"Tetap kerja sama tim yang baik. Saya juga selaku junior masih banyak senior-senior yang berprestasi. Untuk itu aku masih butuh arahan serta petunjuk dari pimpinan serta para senior," kata Josua. []