News Senin, 23 Januari 2023 | 16:01

Polisi Tepis Isu Marak Terjadi Penculikan Anak di Sulawesi Selatan

Lihat Foto Polisi Tepis Isu Marak Terjadi Penculikan Anak di Sulawesi Selatan Ilustrasi penculikan.(Foto:Opsi/Pixabay)
Editor: Rio Anthony

Makassar - Isu penculikan anak di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) kini sedang ramai setelah penculikan dan pembunuhan bocah berusia 11 tahun yang dilakukan oleh AR (17) dan AF (18) karena tergiur penjualan organ di wilayah Makassar, Sulsel.

Sejak saat itu, banyak video penculikan anak tersebar di berbagai platform yang membuat masyarakat ketakutan.

Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sepenuhnya percaya terhadap video tersebut, khususnya pada video yang belum dibuktikan kebenarannya.

Misalnya seperti pria berinisial Z yang kedapatan memasuki rumah warga diamuk massa karena diduga ingin mencuri anak.

Kemudian rekaman video berdurasi sekitar 39 detik yang menyebut terjadinya penculikan dua siswi sekolah dasar di Kabupaten Bantaeng.

Usut punya usut, kedua anak yang diketahui berinisial SC dan NR tersebut sedang berada di rumah temannya untuk kerja kelompok, tanpa memberitahukan orang tua mereka.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana menyampaikan kasus penculikan anak yang beredar di wilayah Sulsel tidak benar.

"Isu kasus penculikan anak itu tidak benar, kapolda sudah menyampaikan untuk tingkatkan patroli di wilayah masing-masing, khususnya di tempat rawan untuk memberikan imbauan kepada masyarakat," kata Komang, Minggu 22 Januari 2023.

Komang meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah video penculikan anak yang beredar di media sosial.

"Berita-berita yang dibuat ada yang hoaks sehingga perlu kita antisipasi, cek dan ricek benar-benar pemberitaan itu, kalau memang ada di wilayahnya silahkan laporkan ke polisi terdekat,"katanya.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto menegaskan tidak ada jaringan penjualan organ di wilayah kota Makassar, usai penangkapan AR dan AF karena membunuh anak berusia 11 tahun untuk dijual organnya.

"Tidak ada yang namanya perdagangan organ. Kalau pun ada anak yang hilang itu tidak usah kuatir polisi akan membantu mencari," kata Budhi.

Lanjutnya, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu mengawasi aktivitas anak untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tidak ada itu perdagangan organ. Tidak ada. Kalau penculikan anak ya saya tidak bisa ngomong tidak ada tapi tujuannya bukan ingin mengambil organnya, pasti ada sesuatu. Untuk mengatasi itu kita harap kerjasamanya pihak keluarga jaga anak-anaknya jangan sampai tidak terkontrol," ujar Budhi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya