Jakarta - Sindikat perdagangan orang di Indonesia cukup meresahkan hingga menjadi atensi Bareskrim Polri.
Sebanyak lima bandar besar sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masuk dalam list dan kini diburu Bareskrim Polri.
Lantas siapa kelima bandar besar itu? Bareskrim belum mau mengungkap identitas mereka. Takutnya kabur.
“Sudah diburu tapi kalau disebutkan siapa orangnya kan lari,” kata Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, Rabu, 7 Juni 2023.
Dia mengatakan, TPPO menjadi salah satu perkara yang ditangani serius oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri merupakan Ketua Harian Satgas TPPO.
Termasuk menjadi atensi serius Presiden Jokowi saat KTT di Labuan Bajo.
BACA JUGA: Serius Bahas Kasus TPPO di KTT ke-42 ASEAN, Mahfud: Kejahatan Serius Tak Bisa Didamaikan
"Pak Kapolri menjadi ketua harian tentunya harapannya upaya dari pencegahan sampai dengan penindakan dapat berjalan dengan baik,” ujar Agus.
Kata eks Kapolda Sumut itu, pihaknya bakal menindak tegas bila ada anggota Polri yang terlibat dalam sindikat TPPO.
Polri tidak segan menyeret anggota nakal itu ke ranah pidana.
“Kalau ada yang terlibat yang kalau misalnya yang Polisi ada Propam, kalau yang perlu dipidana, pidana. Kalau ada melibatkan yang lain ada dari teman-teman yang lain,” tutur Agus.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menyerahkan lima nama oknum mafia penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal kepada Menko Polhukam Mahfud Md.
Disampaikan saat rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Lima nama tersebut dinilai dalang dari pengiriman ribuan PMI ilegal dari Batam ke Malaysia, melalui jalur laut.
Maraknya kasus kematian dan kekerasan terhadap pekerja migran di luar negeri, membuat presiden memutuskan melakukan merestrukturisasi gugus tugas TPPO PMI.
Jokowi menunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai ketua harian. []