Jakarta - Wakil Kepala Balitbang DPD Partai Demokrat Jakarta, Julwanri Munthe menyoroti sisa waktu yang cukup untuk menguji akseptabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memenangkan pilpres dan menjadi suksesor pimpinan nasional.
"Dalam hal akseptabilitas, sosok AHY diterima (accept) karena kebutuhan untuk perubahan dan perbaikan, rentang waktu menguji juga relatif cukup," kata Julwanri dalam keterangan tertulis diterima Opsi, Senin, 14 November 2022.
Disebutnya, AHY baru memasuki politik sejak tahun 2017, namun sudah terlihat ide, visi, dan gagasannya. Bisa dilihat dalam bentuk angka elektabilitas saat ini, dimana Partai Demokrat mencapai 14 persen.
"Itu dari modal awal di bawah tujuh persen, artinya ada penambahan 100 persen, saat terpilih pada Maret 2020," kata dia.
Menurut Julwanri, popularitas dan elektabilitas memang digunakan mengukur bagaimana seseorang dalam perspektif kolektif masyarakat.
Berikutnya saat kembali ke realitas, akseptabilitas berupa kualitas, kompetensi, integritas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan, dan visi akan sangat disoroti, terutama para pemilih muda.
Menurut dia, setidaknya ada dua aspek penting yang membuat Partai Demokrat unggul.
Pertama, melihat potret pada survei Litbang Kompas soal `ketersukaan` sampai 82,0 persen, tertinggi dari 91,6 persen popularitas di kalangan pemilih muda.
Baca juga:
AHY, Tokoh Politik Paling Banyak Diperbincangkan dalam Nada Negatif
"Pemilu 2024 besok 60 persen pemilih muda, dengan kata lain core pemilu kami besok adalah generasi muda, segmen dimana Demokrat unggul," tukasnya.
Kedua kata Julwanri, personal dan kualitas AHY yang konstruktif mendukung pada penguatan akseptabilitas, yang merupakan unsur penting bagi pemilih muda yang kritis.
Apalagi jika tanpa politik identitas, menurutnya, (potensi) bisa lebih besar. Aspek akseptabilitas ini akan menjadi core pemenangan pemilu, terutama untuk presiden dan wakil presiden.
Terbaru, terlihat bagaimana kualitas AHY di forum Club de Madrid. Kemampuan dalam memberikan opsi praktis dan fundamental saat berdiskusi bersama 40-an peserta mantan pemimpin negara-negara demokratis bisa dikatakan melampaui.
"Bisa dikatakan, di forum tersebut pasti terjadi sharing dan transfer pengetahuan. Sudah pasti transaksi yang sangat berharga, karena komoditasnya ide yang bisa jadi juga merupakan processor pemikiran dari para pemimpin di eranya masing-masing," tuturnya.
Dikatakan Julwanri, melihat lingkungan dan dukungan yang masih sangat baik, pemikiran sehat jernih tanpa kepentingan apalagi tersandera, ekosistem politik AHY sangat sehat. Tidak terkontaminasi dan sangat mendukung untuk kepemimpinan nasional, utamanya dalam perbaikan.
"Dalam era kepemimpinan Presiden SBY triple track strategy, yaitu strategi yang pro-growth, pro-job, dan pro-poor dalam pembangunan ekonomi nasional telah terbukti mendatangkan kemakmuran," tukasnya. []