Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua Barat resmi mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024, Sorong, Jumat, 28 Oktober 2022.
Ketua DPW PPP Papua Barat, Yasman Yasir mengatakan deklarasi digelar setelah dalam proses penetapan nama capres, 11 dari 13 DPC kabupaten kota sepakat memilih Ganjar Pranowo.
Dia mengungkapkan, para pengurus DPC sendiri mengusulkan nama berdasarkan penjaringan aspirasi yang mereka lakukan tingkat akar rumput.
"Kami sudah komitmen, keputusan dari suara terbanyak ini yang dideklarasikan dan disampaikan ke pusat," kata Yasir seperti mengutip keterangannya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, hasil penjaringan aspirasi di tingkat akar rumput menunjukkan Ganjar Pranowo memang dominan menjadi pilihan masyarakat.
Dia berpandangan, hal ini sesuai dengan hasil survei nasional berbagai lembaga yang selalu menunjukkan keunggulan Ganjar atas kandidat Capres lainnya.
Ganjar Pranowo, lanjutnya, disukai karena karakter kepribadiannya yang humanis dan kepemimpinan yang terbukti membawa perubahan.
"Jika dilihat dari kepribadian dan kinerjanya selama ini, saya pikir Pak Ganjar memang cocok untuk melanjutkan kepemimpinan nasional menggantikan Pak Joko Widodo," jelasnya.
Penilaian ini diperkuat oleh Ketua DPC Raja Ampat, Sarudin. Ia menilai, dengan karakter serta kinerjanya yang baik, sosok Ganjar bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat di tanah Papua.
"Saya mewakili pandangan orang asli Papua, sosok Pak Ganjar ini bisa diterima di semua kalangan. Kalangan ini terbagi dari suku yang mendiami Papua dan suku Nusantara," ungkap Sarudin.
Dia berharap, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP bisa membawa kebaikan bagi partai berlambang Kabah ini dalam Pemilu 2024 dan juga memberi kebaikan bagi pembangunan Papua ke depan.
"PPP di Papua Barat adalah partai yang diterima semua kalangan. Maka, dengan nanti terpilihnya Ganjar saat Pilpres kami berharap dia bisa turun langsung melihat kondisi dan situasi yang terjadi di Papua Barat," ucap Sarudin.[] (Antara)