News Jum'at, 27 Juni 2025 | 15:06

Prabowo Deklarasi Perang Terbuka Lawan Korupsi dan Manipulasi Dana Negara

Lihat Foto Prabowo Deklarasi Perang Terbuka Lawan Korupsi dan Manipulasi Dana Negara Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto:Istimewa)

Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan sikap tegasnya dengan mendeklarasikan perang total terhadap praktik korupsi dan manipulasi anggaran di seluruh lini pemerintahan.

Pernyataan itu ditegaskan Prabowo saat meresmikan pembangunan proyek energi baru terbarukan (EBT), Kamis, 26 Juni 2025.

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa langkah pemberantasan korupsi bukan sekadar slogan, melainkan upaya nyata demi menghentikan kebocoran dana negara yang selama ini membebani rakyat.

“Kita harus terus memerangi korupsi, manipulasi boros, pekerjaan yang boros, menghentikan semua kebocoran,” kata Prabowo, disambut tepuk tangan peserta peresmian.

Prabowo menyebut, jika praktek kotor ini dihentikan, kekayaan negara yang melimpah akan benar-benar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

“Itu tujuan kita, dan hari ini adalah hari yang sangat besar artinya bagi perjuangan kita menuju kemakmuran dan keadilan,” tegasnya.

Bukan sekali ini Prabowo menyinggung soal maling uang rakyat. Saat memberi amanat dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila awal bulan ini, ia kembali menyorot perilaku koruptor yang merampas uang rakyat dalam jumlah besar.

“Kekayaan kita sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat,” ucapnya kala itu.

Prabowo secara khusus mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak diam. Ia meminta siapa saja berani melapor jika menemukan indikasi penyelewengan, tanpa pandang bulu.

“Kalau ada bukti, segera siarkan. Jangan mau terima penyelewengan, jangan mau terima pejabat yang berbuat sekehendak dirinya,” ujarnya.

Prabowo juga menegaskan dirinya tidak segan mencopot pejabat negara yang terbukti menyeleweng atau tidak setia pada sumpah jabatan. Baginya, kesetiaan pada negara, konstitusi, dan rakyat adalah harga mati.

“Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu. Tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” tegasnya.

Tak hanya itu, Prabowo bahkan membuka ruang bagi pejabat yang merasa tidak mampu menjalankan amanah untuk mundur secara terhormat sebelum diberhentikan.

“Semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” ujarnya.

Prabowo menekankan, di masa pemerintahannya, kekayaan alam Indonesia harus diolah sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Langkah keras memberantas korupsi dan manipulasi dana diyakini menjadi kunci Indonesia bertransformasi menjadi negara maju, adil, dan makmur.

Seruan Prabowo ini menambah daftar janji keras yang menanti pembuktian. Kini publik menanti bagaimana sikap tegas itu akan diterjemahkan dalam penindakan nyata di lapangan, di tengah sorotan panjang praktik korupsi yang terus membelit negeri ini.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya