News Kamis, 27 November 2025 | 09:11

Pramono Anung: Jakarta Mengalami Surplus Anggaran Sebesar Rp14,43 Triliun dengan Inflasi 2,69%

Lihat Foto Pramono Anung: Jakarta Mengalami Surplus Anggaran Sebesar Rp14,43 Triliun dengan Inflasi 2,69% Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin rapat laporan APBD 2025 di Balai Kota Jakarta. Foto: Morteza Syariati Albanna.

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan Jakarta mengalami surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun pada tahun 2025 ini dan di sisi bersamaan tingkat inflasi 2,69%.

Sementara, investasi di Jakarta menunjukkan tren positif. Hingga kuartal atau QIII tahun 2025, investasi yang telah tersedot mencapai Rp204,13 triliun.

Adapun pertumbuhan ekonomi Jakarta pada QIII-2025 menyentuh 4,96 persen. Angka ini, menurut Pramono, menunjukkan pemulihan dan stabilitas ekonomi.

“Dengan inflasi yang sangat terjaga, 2,69 persen, lebih rendah dari inflasi nasional 2,86 persen,” kata Pramono saat konferensi pers di Balai Kota Jakarta, dikutip Kamis (27/11/2025).

Ia melaporkan, APBD DKI Jakarta yaitu sebesar Rp91,86 triliun. Pramono berkata, realisasi APBD Jakarta hingga 20 November menunjukkan tren yang sangat positif, di mana pendapatan daerah naik dari Rp62,39 triliun pada bulan Oktober 2025, menjadi Rp68,53 triliun pada bulan November 2025.

“Ada kenaikan yang cukup tinggi dengan realisasi sebesar 81,15 persen dari target pendapatan Rp84,45 triliun sampai dengan akhir Desember nanti,” ujarnya.

Di sisi bersamaan, belanja daerah meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun atau 60,46 persen dari target Rp85,97 triliun.

Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 triliun, SiLPA naik dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun pada 20 Oktober 2025.

“Peningkatan realisasi belanja di akhir tahun ini dapat dipastikan mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang jasa yang telah dilaksanakan dan proses standar oleh POKJA-BPPBJ telah mencapai 95,34 persen. Saat ini tercatat surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun,” kata Pramono Anung.

Ia menambahkan, Jakarta memberikan konstribusi 16,39 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), terutama ditopang yang paling utama adalah dari sektor jasa, transportasi, dan akomodasi.

“Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan Jakarta di tahun 2025 ini akan tumbuh antara 4,6 persen dan sampai dengan 5,4 persen, kami sendiri memperkirakan mungkin antara 5,1 secara average,” kata Pramono Anung. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya