Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta seluruh jajaran wilayah dan dinas terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ektrem seperti curah hujan tinggi dan banjir rob menjelang akhir tahun.
Pramono menyoroti prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi peningkatan curah hujan, yang diperkirakan akan terjadi mulai pekan kedua Desember 2025 hingga Januari 2026.
Bahkan, curah hujan diprediksi dapat mencapai di atas 200 hingga 300 mm per hari yang dapat menyebabkan banjir Jakarta.
"Untuk itu memang harus ada persiapan di lapangan yang dipersiapkan secara dini," ujar Pramono Anung saat memimpin Townhall Meeting bersama para camat dan lurah serta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Kondisi ini juga dibarengi dengan perkiraan kenaikan air rob pada Desember 2025. Maka itu, Pramono telah meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk memastikan seluruh pompa agar dapat beroperasi optimal.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diminta untuk segera melakukan modifikasi cuaca sebagai upaya mitigasi, terutama saat curah hujan diprediksi melebihi 200 mm.
Di hadapan para camat dan lurah se-Jakarta, Pramono pun menekankan perlunya melakukan persiapan dini di lapangan terhadap potensi terjadinya banjir.
"Sebagai camat, sebagai lurah, di mana saudara-saudara berada, kalau ada saluran yang kurang baik, segera dilaporkan. Apakah itu menjadi tanggung jawab saudara atau menjadi tanggung jawab Sumber Daya Air, dan sebagainya, harus segera dikoordinasikan," ucapnya.
Pramono juga mengingatkan pentingnya aparatur memperkuat koordinasi dengan warga, termasuk memanfaatkan fungsi rumah ibadah seperti masjid dan gereja sebagai sarana peringatan dini terjadinya bencana.
Para camat dan lurah juga diminta agar hadir di lapangan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada warga.
"Dan kalau perlu memang diadakan posko bersama, posko terpadu di lapangan. Karena infrastruktur kitakan sudah relatif berjalan baik," kata Pramono.
Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melanjutkan program normalisasi Kali Krukut san Ciliwung, untuk mencegah dampak bencana banjir di Jakarta.
"Maka saya sudah memutuskan, untuk normalisasi Kali Krukut, normalisasi Ciliwung dilanjutkan," kata Pramono Anung.