News Senin, 27 Juni 2022 | 16:06

Presiden Jokowi Bawa Misi Hentikan Perang Ukraina-Rusia

Lihat Foto Presiden Jokowi Bawa Misi Hentikan Perang Ukraina-Rusia Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (foto: Opsi/YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa misi membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian dalam rencana kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk menemui pemimpin kedua negara tersebut pada akhir Juni 2022.

Presiden Jokowi dijadwalkan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev, Ukraina, dan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, setelah menghadiri KTT G7 di Jerman 26-28 Juni 2022.

Pertemuan Jokowi dengan Zelensky dan Putin diperkirakan dilakukan antara tanggal 29 dan 30 Juni 2022.

Baca jugaSkema Penjagaan Presiden Jokowi Selama di Ukraina-Rusia

"Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky, misinya adalah mengajak Presiden Zelensky, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian," kata Jokowi dalam keterangannya soal kunjungan ke empat negara yakni Jerman, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab yang dimulai sejak Minggu, 26 Juni 2022.

Presiden Jokowi menyampaikan pertemuan dengan Presiden Zelensky juga dilakukan guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Sebab, perang harus dihentikan dan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali.

Setelah bertemu Zelensky di Kiev, Jokowi akan bertolak ke Moskow, Rusia, menemui Vladimir Putin. Presiden akan membawa misi serupa dalam pertemuannya dengan Putin, baik membuka ruang dialog perdamaian, mendorong dilakukannya gencatan senjata sesegera mungkin, hingga menghentikan perang.

Baca jugaJokowi Terbang ke Rusia dan Ukraina, Maruf Amin Jalankan Roda Pemerintahan

Presiden Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kiev dan Moskow sejak konflik kedua negara terjadi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangannya beberapa waktu lalu menyampaikan langkah Presiden Jokowi menemui Zelensky dan Putin untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu kemanusiaan, serta memberikan kontribusi mengenai krisis pangan akibat perang.

Menlu Retno menegaskan meskipun situasi sulit dan kompleks, namun Presiden Jokowi memilih berkontribusi untuk mengatasi perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, dan tidak memilih untuk diam. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya