Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, sejumlah indikator perekonomian menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia cukup kuat.
"Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 34,4 miliar, dan selalu surplus selama 19 bulan. Angka ekspor secara tahun ke tahun naik 49,7%, impor bahan baku dan bahan penolong juga naik 52,6%," kata Presiden Jokowi melalui akun Twitter-nya dilihat Opsi, di Jakarta, Senin, 3 Januari 2022.
Menurut Jokowi, ekspor RI naik setinggi angka di atas, salah satunya karena pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah dari mineral dan batubara (minerba), yaitu nikel.
"Dulu, ekspor nikel kita hanya 1-2 miliar dolar AS saja. Akhir tahun 2021, ekspor nikel kita USD 20,8 miliar. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita," katanya.
Jokowi melanjutkan, berbagai indikator lain seperti peringkat daya saing Indonesia, indikator konsumsi dan produksi, indeks belanja masyarakat dan konsumsi listrik, semuanya menunjukkan kenaikan.
"Melihat berbagai indikator tersebut, kita optimistis menghadapi tantangan di tahun 2022 ini," kata Presiden Jokowi. []