News Senin, 26 September 2022 | 12:09

Presiden Jokowi Minta Startup Bantu UMKM Tersambung ke Platform Digital

Lihat Foto Presiden Jokowi Minta Startup Bantu UMKM Tersambung ke Platform Digital Presiden Jokowi pada Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Jakarta, 7 September 2022. (foto: tangkapan layar).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku usaha rintisan atau startup untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin banyak usaha tersebut yang tersambung ke platform ekonomi digital.

Menurut dia, hal itu menjadi peluang besar karena dari sekitar 65,4 juta UMKM yang ada di Indonesia, baru sekitar 19 juta saja yang sudah masuk ke platform digital.

"Yang selalu ini saya sampaikan, kita memiliki 65,4 juta UMKM, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital. Sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk kita kerjakan di sana," katanya dalam pembukaan BUMN Startup Day disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 26 September 2022.

Presiden mengakui bahwa beriringan dengan upaya menembus platform ekonomi digital masih ada beberapa persoalan yang juga harus ditangani pelaku UMKM seperti masalah kemasan, kualitas produksi, maupun kapasitas produksi.

Kendati demikian, upaya menyambungkan UMKM ke platform digital harus tetap didorong dan bisa ditangkap sebagai peluang oleh para pelaku startup.

Menurutnya, hal serupa juga berlaku untuk sektor kesehatan yang bisa menjadi peluang bagi para pelaku startup.

"Kita ini negara dengan 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan ini kita bisa melompat?" katanya.

"Telemedicine bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi," ujar Jokowi mencontohkan.

Jokowi menegaskan bahwa kejelian melihat kebutuhan pasar harus menjadi aspek utama bagi para pelaku usaha rintisan sebelum membangun startup. Pasalnya, hal tersebut mendominasi 42 persen dari kegagalan startup yang masih dalam tahap merintis.

"Hati-hati 80-90 persen persen startup gagal saat masih merintis. Karena sekali lagi tidak melihat kebutuhan pasar yang ada, berangkatnya mestinya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa," ujarnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya