Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan empat menteri bersama delegasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta para pengusaha untuk melakukan misi perdagangan dan investasi di Papua Nugini (PNG).
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri PNG James Marape beserta sang istri Rachael Marape dan delegasi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 31 Maret 2022.
"Dalam kaitan ini, saya menugaskan Menteri BUMN, Menteri PU, Menteri ESDM dan Menteri Perdagangan, bersama-sama dengan delegasi Kadin dan pengusaha Indonesia untuk melakukan misi perdagangan dan investasi di PNG dalam waktu dekat," kata Presiden Jokowi disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 31 Maret 2022.
Baca juga: Bahlil Klaim Penundaan Pemilu 2024 Bagus untuk Investasi
Presiden memandang pentingnya pembentukan perjanjian investasi bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini. Oleh karena itu, Jokowi menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk memfasilitasi dan memberi keamanan bagi investor kedua negara.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya konektivitas antara kedua negara, baik di darat, laut maupun udara. Perusahaan-perusahaan bidang konstruksi Indonesia diharapkan dapat melihat peluang terkait pembangunan sarana konektivitas dan infrastruktur di PNG.
Baca juga: Perusahaan Uni Emirat Arab Pelajari Peluang Investasi di KEK Arun Lhokseumawe
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi mengungkapkan rasa syukur dan hormatnya kepada PM James Marape yang terus memperkokoh kerja sama di tengah pandemi Covid-19.
"Saya juga menghargai konsistensi sikap PNG dan Perdana Menteri Marape dalam menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia," katanya.
Sementara, PM James Marape mengaku menantikan implementasi dan tindak lanjut atas kerja sama yang telah dibangun baik pada level pemerintah maupun korporasi atau perusahaan.
"Kami ingin meningkatkan lebih banyak pertukaran, terutama di tingkat komersial dan bisnis. Sudah sejak lama, selama ini hanya fokus pada masalah perbatasan. Namun, diskusi saya bersama Presiden Jokowi akan ditingkatkan pada perdagangan, layanan publik, hingga pendidikan," kata PM James Marape. []