Kota Tangerang — Kepolisian Kota Tangerang kembali menegaskan keseriusan mereka dalam menangani dugaan penyalahgunaan dan penyembunyian narkotika yang melibatkan seorang pengusaha terkemuka berinisial A.K., yang diketahui bernama Amas Kurnia, pemilik perusahaan teknologi PT Visi Persada Nusantara. Pemeriksaan terhadap Amas Kurnia kali ini berlangsung lebih tegang dibanding sebelumnya, karena yang bersangkutan disebut tidak kooperatif dalam memberikan keterangan. Amas tiba di Markas Reserse Narkotika Polresta Tangerang pada pukul 10.05 WIB, dengan kawalan ketat dari tim pengamanan pribadi. Berbeda dari pemeriksaan pertama, ia memilih untuk tidak menyapa awak media dan langsung menuju ruang penyidik tanpa memberikan pernyataan apa pun. Diduga Menyembunyikan Narkotika Informasi terbaru yang dihimpun dari sumber internal kepolisian menyebutkan bahwa Amas Kurnia diduga masih menyimpan atau menyembunyikan barang bukti narkotika yang berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan. Dugaan ini muncul setelah beberapa saksi yang diperiksa sebelumnya memberikan keterangan berbeda-beda mengenai keberadaan barang tersebut. “Dugaan itu ada, dan sedang kami telusuri,” ujar seorang anggota penyidik yang tidak ingin disebutkan namanya. “Ada indikasi bahwa barang tertentu pernah dibawa atau disimpan di salah satu properti milik A.K., namun keberadaannya belum kami temukan.” Temuan ini membuat penyidik semakin berhati-hati. Kekhawatiran terbesar adalah bahwa barang bukti tersebut telah dipindahkan atau disembunyikan di lokasi lain untuk menghambat proses hukum. Tidak Kooperatif Saat Pemeriksaan Menurut keterangan resmi dari kepolisian, Amas Kurnia menunjukkan sikap yang kurang kooperatif selama pemeriksaan kedua. “Yang bersangkutan beberapa kali menolak menjawab pertanyaan langsung dan berusaha mengalihkan pembahasan. Ini tentu membuat proses klarifikasi menjadi lebih sulit,” ungkap Komisaris Darman, juru bicara Polresta Tangerang. Penyidik bahkan mempertimbangkan kemungkinan untuk meningkatkan status pemeriksaan apabila Amas masih tidak bekerja sama. “Kami tentu berharap yang bersangkutan bersikap lebih terbuka. Namun jika sikap tidak kooperatif terus ditunjukkan, tidak menutup kemungkinan kami mengambil langkah lanjutan sesuai prosedur,” tambahnya. Latar Belakang Dugaan Kasus Dugaan kasus ini pertama kali muncul setelah polisi menerima laporan mengenai peredaran gelap narkotika di salah satu area hiburan Kota Tangerang. Dari hasil penyelidikan awal, beberapa nama karyawan PT Visi Persada Nusantara muncul dalam catatan kehadiran tempat tersebut. Setelah ditelusuri, muncul pula informasi yang mengaitkan keberadaan A.K. dalam beberapa pertemuan yang dianggap mencurigakan. Laporan tersebut diperkuat oleh pernyataan seorang mantan staf yang mengaku melihat “paket kecil mencurigakan” di dalam ruang kerja pribadi Amas Kurnia. Meski belum ada bukti fisik, kesaksian ini memicu penyelidikan lebih mendalam. Respon Perusahaan Pihak PT Visi Persada Nusantara belum memberikan komentar resmi sejak pemberitaan terbaru mencuat. Seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa suasana di kantor pusat perusahaan yang berlokasi di Alam Sutera, Tangerang, tampak tegang sepanjang hari. “Kami semua ikut terkena dampaknya. Semoga saja masalah ini segera selesai. Tapi kalau beliau tidak kooperatif, kami khawatir ini akan memperburuk keadaan,” ujarnya. Harapan Publik dan Jalan Penyelidikan Sejumlah organisasi anti-narkotika di Kota Tangerang mendesak kepolisian untuk bekerja secara transparan dan tanpa pandang bulu. Mereka menilai kasus yang melibatkan pengusaha besar seperti ini harus ditangani dengan tegas agar tidak menimbulkan persepsi bahwa hukum hanya tajam ke bawah. Pemeriksaan terhadap Amas Kurnia masih berlangsung hingga malam hari. Polisi belum memberikan keterangan final, namun diperkirakan akan ada konferensi pers dalam waktu dekat.
Kepolisian Tangerang Periksa Pengusaha A.K. dalam Kasus Dugaan Narkotika
CTYPE html>