Jakarta - Teori penggemar atau fan theory yang menyebutkan bahwa cerita di serial Serigala Terakhir 2 diangkat dari kisah nyata, dibantah langsung oleh Produser Screenplay Production, Wicky V Olindo.
Berbicara dalam konferensi pers serial Serigala Terakhir 2, Wicky memastikan bahwa cerita konflik dalam tayangan itu hanyalah fiktif belaka dan sama sekali tidak diambil dari kisah nyata.
"Ini jelas adalah cerita fiktif. Jadi tidak ada hubungannya dengan polisi," kata Wicky, dikutip Opsi pada Rabu, 17 Agustus 2022.
"Kita tidak menggambarkan ini polisi Indonesia atau kita tidak menggambarkan institusinya secara gamblang," tuturnya.
Menurut Wicky, latar cerita dalam serial Serigala Terakhir 2 memang melibatkan konflik dalam tubuh kepolisian. Namun, mereka juga mengangkat institusi fiktif dalam kisahnya.
"Ini adalah sebuah cerita fiktif. Jadi memang keterlibatan di sini adalah sebuah institusi polisi. Dan Denpator itu adalah sebuah bagian dari polisi yang fiktif," ucapnya.
Poster serial Serigala Terakhir 2. (Foto: Vidio)
Dalam keterangan yang sama, Wicky juga menegaskan bahwa serial Serigala Terakhir 2 hanya boleh disaksikan untuk penonton dengan usia 18 tahun ke atas. Pasalnya, tayangan tersebut mengandung sejumlah adegan kekerasan, kekejaman, dan kata-kata kasar.
"Kalau masalah bahasa, kita lagi menggambarkan street mafia gitu ya. Gangster jalanan. Jadi memang secara bahasa kita berusaha untuk serealistis mungkin dengan bahasa-bahasa yang dipakai di jalanan dengan gaya yang sangat kasar," ujar Wicky.
Platform streaming Vidio resmi menghadirkan musim kedua dari original seriesnya, yakni Serigala Terakhir 2, tepat pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-77, tanggal 17 Agustus 2022.
Baca juga: HUT RI ke-77, Platform Vidio Tayangkan Episode Pertama Serial Serigala Terakhir 2
Baca juga: Sinopsis Lengkap Serial Web Jiwa Manis, Petualangan Kuliner dan Konflik Keluarga Alvin
Serial Serigala Terakhir musim kedua diklaim lebih baik dibandingkan dengan musim pertamanya,serta menghadirkan banyak aktor-aktor baru seperti Wulan Guritno hingga Mathias Muchus. []