Jakarta - Dunia pers Indonesia berkabung. Ketua Dewan Pers periode 2020-2025 Azyumardi Azra meninggal dunia pada Minggu, 18 September 2022.
Azyumardi Azra dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung di pesawat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malaysia.
Sosok yang juga cendekiawan Muslim ini lebih akrab dipanggil Prof Azra. Terpilih sebagai anggota Dewan Pers 2022 – 2025 dari unsur tokoh masyarakat dan dipilih memimpin Dewan Pers.
Dilansir dari laman Dewan Pers, Prof Azra merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.
Setelah memperoleh beasiswa Fulbright, Prof Azra meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University pada 1988.
Dia juga mendapatkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi Prof Azra pindah ke Departemen Sejarah, dan meraih gelar MA keduanya pada 1989.
Pada 1992, menambah gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul "The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries."
Kembali ke Jakarta pada tahun 1993, Prof Azra mendirikan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Dia pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat (1979 - 1985).
Pada tahun 1994 - 1995, Prof Azra mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.
Baca juga:
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Meninggal Dunia
Pakar demokrasi dan Islam ini juga pernah menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia pada tahun 1997.
Prof. Azra juga merupakan anggota Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997 dan 1999.
Sejak Desember 2006, dia menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992 - sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).
Prof Azra merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004 - 2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004 - 2009).
Dia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
Prof Azra meninggal saat berusia 67 tahun. Dia lahir di Sumatra Barat pada 4 Maret 1955. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
"Selamat jalan Prof Azyumardi Azra. Belum hilang rasa sedih kita kehilangan Buya Syafii Maarif, kini ditambah dengan berpulangnya Buya Azra. Semoga husnul khatimah," demikian cuitan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di akun Twitternya merespons berpulangnya Prof Azra. []