Jakarta - Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura akan kembali mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu), setelah partai politik tersebut dinyatakan lolos tahapan verifikasi faktual. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Hanura sebagai parpol pengguna nomor urut 10 dalam Pemilu 2024 mendatang.
Jika berbicara mengenai sejarah Hanura, tentu tidak bisa dilepaskan dari jasa Jendral TNI (Purn) Wiranto. Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa Orde Baru kepemimpinan Presiden Soeharto itu mulai terjun ke dunia politik, setelah pensiun dari dinas kemiliteran, untuk merintis pendirian Partai Hanura bersama para tokoh nasional.
Selain Wiranto, tokoh nasional tersebut di antaranya: Yus Usman Sumanegara, Fuad Bawazier, Tuti Alawiyah, Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Achmad Sutarmadi, Max Wullur, Azzam Sam Yasin, Jend. TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, Letjen. TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, dan Teguh Samudra.
Meneruskan catatan sejarahlengkap.com, ada sebuah pertemuan penting di Jakarta yang melibatkan tokoh nasional itu pada 13-14 November 2006. Dalam pertemuan tersebut menghasilkan delapan kesepakatan penting:
1. Sehubungan dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan nasional, serta kinerja pemerintahan RI selama ini, diisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil dalam mewujudkan amanat UUD 1945.
2. Dengan memperhatikan kinerja dari pemerintahan sekarang ini maka ada kemungkinan selama tiga tahun yang akan datang akan sulit mengharapkan perubahan yang cukup signifikan sehubungan dengan perbaikan nasib bangsa.
3. Karena itu perjuangan untuk mewujudkan sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk pemenuhan ambisi perorangan dan kelompok, melainkan merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
4. Perjuangan yang dilakukan membutuhkan keberanian untuk penyusunan strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mengembalikan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa.
5. Diperlukan kepemimpinan yang jujur, bijak dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan dan keikhlasan sebagaimana para pendahulu berkumpul sebagai satu bangsa untuk mendapatkan kemerdekaan.
6. Mengembangkan semangat perjuangan yang artinya semua harus dapat memberikan yang terbaik bagi satu tujuan bersama, yaitu untuk membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas dan semata-mata bekerja untuk kepentingan rakyat.
7. Wadah perjuangan tersebut akan berada dalam sebuah partai politik.
8. Semoga Tuhan YME memberkati dan melindungi perjuangan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas demi masa depan Indonesia yang kita cintai.
Salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum Hanura Wiranto. (foto: ist).
Delapan kesepakatan itu selanjutnya menjadi bagian dalam sejarah pembentukan parpol, dan ditindaklanjuti dalam satu wadah parpol bernama Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura.
Partai tersebut dideklarasikan pada tanggal 21 Desember 2006 di Jakarta, dan tanggal pendiriannya tercantum 14 November 2006.
Pada Pemilu 2009, Hanura mendapatkan 17 kursi dari 560 kursi di DPR yang berasal dari 3.922.870 (3,04%) suara, sedangkan pada Pemilu 2014 mendapatkan 16 kursi dari 6.579.498 suara (5,26%).
Tahun 2016, Hanura mengalami pergantian kepemimpinan. Saat itu Wiranto yang menjabat sebagai Menkopolhukam RI tidak lagi menduduki Ketua Umum Hanura. Posisinya digantikan oleh Oesman Sapta Odang (OSO) per 21 Desember 2016.
Di tangan OSO, kader Hanura gagal melesat ke Senayan pada Pemilu 2019, karena hanya mendapat sebanyak 2.161.507 suara (1,54%). Ini jelas tidak memenuhi ambang batas parlemen 4%.
Mengutip keterangan partaihanura.or.id, Partai Hanura adalah satu satunya partai yang berbasis Nasionalis - Religius yang mengedepankan hati nurani dalam setiap tindakan dan gerakan politik yang dilakukan.
Berikut susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura periode 2019-2024:
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). (foto: ist).
1. Ketua Umum: Oeman Sapta Odang (OSO)
2. Wakil Ketum Harian: Herry Lontung Siregar
3. Waketum Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan: Benny Ramdani
4. Wakil Ketum Bidang Pertahanan dan Keamanan: Mayjen (Purn) TNI Sumiharjo Pakpahan
5. Wakil Ketum Bidang Ideologi dan Politik: Djafar Badjeber
6. Wakil Ketum Bidang Agama dan Sosial: Arwani Syaerozi
7. Wakil Ketum Bidang Ekonomi dan SDM: Benny Pasaribu
8. Wakil Ketum Hukum dan Advokasi: Dodi Suhartono Abdulkadir
9. Sekretaris Jenderal: Kodrat Shah
10. Bendahara Umum: Zulnahar Usman
Ketua DPP:
11. Ketua DPP Bidang Penguatan Legislatif dan Eksekutif: Jalaludin Akbar
12. Ketua DPP Bidang Agama: Mulkan Nasuiton
13. Ketua DPP Bidang Luar Negeri dan Penggalangan Diaspora: Solon Sihombing
14. Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga: Muhammad Guntur
15. Ketua DPP Bidang Seni dan Budaya: Mutiara Sani
16. Ketua DPP Bidang Penggalangan Pemilih Pemula: Astrid Guming
17. Ketua DPP Bidang Penggalangan Kelompok Strategis Masyarakat: Icuk Sugiarto
18. Ketua DPP Bidang Penggalangan Pesantren dan Masyarakat Santri: Abdullah Taruna
19. Ketua DPP Bidang Agraria dan Buruh: Dian Novita
20. Ketua DPP Bidang Tani dan Nelayan: Pahotang Sitohang
21. Ketua DPP Bidang Penanggulangan Bencana: Junaidi R. Mamonto
22. Ketua DPP Bidang Kesekretariatan: Obrien Sitepu
23. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Aceh: Salimin Sulaiman
24. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Utara: Sally Nasution
25. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Barat dan Jambi: Eddy Rasyidin
26. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Riau dan Kepulauan Riau: Sayed Zunaidi Rizaldi
27. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Babel dan Sumatera Selatan: Tallie Gozalie
28. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bengkulu dan Lampung: Pranyoto Ateng
29. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jakarta dan Banten: Abdul Azis Khafia
30. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Barat: Wahab Talaohu
31. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Tengah dan DIY: Erwin Hadiyanto
32. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Timur: Gardi Gazari
33. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bali, NTB, NTT: Made Sudarta
34. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kalbar, Kalsel, Kalteng: Carrel Ticualu
35. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kaltim dan Kaltara: Aji Muhammad
36. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulbar, Sulsel, Sultra: Muhammad Thamsil
37. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulut, Sulteng, Gorontalo: Willy H. Rawung
38. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Maluku dan Maluku Utara: Suhaedi Samolo
39. Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Papua dan Papua Barat: Edison Lambe
40. Ketua Dewan Kehormatan: Marwan Paris
41. Wakil Ketua Kehormatan: M. Hatta Mustafa
42. Ketua Dewan Penasihat: Jus Usman Sumanegara
43. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Anwar Fuadi
44. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Inas Nasrullah Zubir
45. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Azzam Sam Yasin
46. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Potsdam Hutasoit
47. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Adrianus Garu
48. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Sumardjo
49. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Iwan D. Hanafi
50. Wakil Ketua Dewan Penasihat: Pierre Dermawan
51. Sekretaris Dewan Penasihat: Hasanudin Nasution
Visi dan Misi Partai Hanura
Massa Partai Hanura. (foto: ist).
Visi
1. Kemandirian Bangsa – Bangsa Indonesia saat ini tidak lagi terasa sebagai bangsa yang mandiri. Banyaknya tekanan dan campur tangan asing merajalela dan merugikan kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Untuk itu kita harus merebutnya kembali dan membangun kembali kemandirian dalam menyelenggarakan suatu negara.
2. Kesejahteraan Rakyat – Kesejahteraan adalah suatu kata yang sering diucapkan akan tetapi mewujudkannya sangat sulit. Dalam setiap diri kader Hanura harus selalu tertanam kalimat mengenai kesejahteraan rakyat Indonesia dan juga mampu untuk menghadirkan kesejahteraan tersebut.
Misi
1. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan penyelenggaraan negara yang demokratis. Transparan, dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan NKRI.
2. Untuk dapat melahirkan pemimpin yang berpotensi dalam banyak hal sehingga selalu mendahulukan hati nurani dalam menjalankan tugas.
3. Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan juga supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten sehingga dapat memberikan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan juga terdidik didasari akhlak dan moral yang baik, memberi kesempatan seluas – luasnya pada kaum perempuan dan pemuda untuk turut berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
5. Membangun ekonomi nasionl yang adil dan berwawasan lingkungan, membuka kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya agar pendapatan dan kesejahteraan rakyat meningkat.
6. Memberantas korupsi dengan total untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat.
7. Mengembangkan otonomi daerah untuk memacu pembangunan di seluruh negeri.
Tujuan Utama Partai Hanura
Alamat Partai Hanura
Jalan DR. Soepomo, RT.10, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota atau DKI Jakarta. Kodepos: 12870.
Telepon Hanura: 021-3199 7131/2