Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan sebanyak tujuh belas (17) partai politik (parpol) lolos tahapan verifikasi faktual (verfak) sehingga berhak menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memilih nomor urut 1.
Sejarah pembentukan PKB tentu tidak terlepas dari peristiwa lengsernya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Di akar rumput Nahdlatul Ulama (NU) saat itu mulai mengalir usulan untuk membentuk parpol hingga mengusulkan nama parpol.
Setidaknya ada 39 nama parpol yang diusulkan. Nama terbanyak yang diusulkan adalah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa.
Dikutip dari situs PKB.id, sang inisiator KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat prihatin ada kelompok-kelompok nahdliyin yang ingin mendirikan partai politik mengatasnamakan NU.
Gus Dur disebut agak keberatan untuk mengaitkan agama dan politik praktis. Namun, pada medio akhir Juni 1998, sikapnya diklaim mulai mengendur. Dia pun bersedia menginisiasi kelahiran parpol berbasis ahlussunah wal jamaah.
Deklarasi pun dilaksanakan di Jakarta pada 23 Juli 1998 usai disepakati pembentukan partai politik yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis, yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ternyata, ketokohan dan kepemimpinan Gus Dur ampuh mendongkrak suara PKB di Pemilu 1999. Pesta demokrasi perdana yang diikuti PKB sukses besar, meraup 13.336.982 suara (12,61 persen) setara 51 kursi di DPR RI.
Selain itu, gaya politik Gus Dur dinilai berhasil memikat koalisi poros tengah untuk selanjutnya menunjuk Gus Dur sebagai calon presiden. Melalui proses pemungutan suara pada Sidang Umum MPR, Gus Dur pun terpilih menjadi Presiden RI dan Megawati Soekarnoputri dipilih sebagai wakilnya.
Sementara pada Pemilu tahun 2004-2009, PKB kembali masuk dalam lingkaran lima besar. Di mana peringkat PKB pada waktu itu berada di posisi ketiga dengan raihan 12.002.885 suara (10,61 persen) dan mendapat 52 kursi DPR RI.
Namun, pada Pemilu 2009-2014 perolehan suara PKB melorot tajam. Partai bercorak nasionalis religius yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini hanya meraih 5.146.302 suara (4,95 persen) dan mendapat 28 kursi DPR.
Pada pesta demokrasi berikutnya, perolehan suara PKB dalam Pemilu 2014 kembali naik. Dengan pencapaian 11.292.151 suara (9,04%) atau setara 47 kursi di DPR RI.
Terakhir, pada Pemilu 2019, PKB mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen dari suara sah nasional. Semua pencapaian tersebut tak terlepas dari strategi Cak Imin, yang diklaim lihai dalam memotivasi semangat calon anggota legislatif asal PKB untuk berjibaku meraih kemenangan.
Berikut susunan struktur lengkap PKB periode 2019-2024:
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Foto: Twitter/cakimiNOW)
1. Ketua Umum : Muhaimin Iskandar
2. Wakil Ketua Umum Ideologi dan Kaderisasi: Muhammad Hanif Dhakiri
3. Wakil Ketua Umum Kesra dan Perekonomian: Ida Fauziyah
4. Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu: Jazilul Fawaid
Ketua DPP Bidang:
1. Ketua DPP Bidang Kemaritiman dan Pertanian: Eko Putro Sandjojo
Sekretaris: Caswiyono Rusdie
2. Ketua DPP Bidang Pembangunan Desa dan Agraria: Marwan Jakfar
Sekretaris: Zainul Munasichin
3. Ketua DPP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana: Marwan Dasopang
Sekretaris: Lukman Jambi
4. Ketua DPP Bidang Hukum dan Perundang-Undangan: Cucun Syamsurijal
Sekretaris: Dipo Nusantara
5. Ketua DPP Bidang Sumber Daya Alama dan Energi: Daniel Johan
Sekretaris: Irmawan
6. Ketua DPP Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif: M. Yanuar Prihatin
Sekretaris: Umar Hasibuan
7. Ketua DPP Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata : Chusnunia Halim
Sekretaris: Mama Aletta
8. Ketua DPP Bidang Kebudayaan dan Masyarakat Adat: Syauqi Ma’ruf Amin
Sekretaris: Yucundianus Lepa
9. Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi: Ahmad Iman
Sekretaris: Bambang Elf
10. Ketua DPP Bidang Kesehatan, Perlindungan Anak dan Difabel: Nihayatul Wafiroh
Sekretaris: Khadafi
11. Ketua DPP Bidang Luar Negeri: Luluk Nur Hamidah
Sekretaris: Safira Maschrusoh
12. Ketua DPP Pertahanan dan Keamanan: Yaqut Cholil Qoumas
Sekretaris: Alfa Isnaeni
13. Ketua DPP Bidang Pengembangan SDM: Muamir Muin Syam
Sekretaris: Huda MF Yusro
14. Ketua DPP Bidang Pendidikan dan Pesantren: M. Yusuf Chudlori
Sekretaris: Abdul Wahid
15. Ketua DPP Bidang Perindustrian dan Perdagangan: Lukmanul Khakim
Sekretaris: Dedy Setiawan
16. Ketua DPP Bidang Olahraga, Kesenian dan Milenial: Faisol Riza
Sekretaris: Arzeti Bilbina
17. Ketua DPP Bidang Keuangan dan Perbankan: Fathan Subhki
Sekretaris: A Sofyan
18. Ketua DPP Bidang Agama dan Dakwah: Syaikhul Islam
Sekretaris: Makki Manarul Hidayah
19. Ketua DPP Bidang Eksekutif dan Legislatif: A Halim Iskandar
Sekretaris: Abdul Malik Haramain
20. Ketua DPP Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Siti Masrifah
Sekretaris: Farida Farihah
Struktur Sekretaris Jenderal dan Bendahara:
1. Sekretaris Jenderal : Hasanuddin Wahid
2. Wakil Sekretaris Jenderal : Anggia Ermarini
3. Wakil Sekretaris Jenderal : Risharyudi Triwibowo
4. Wakil Sekretaris Jenderal : Dita Indahsari
5. Wakil Sekretaris Jenderal : Syaiful Huda
6. Wakil Sekretaris Jenderal : Eem Marhamah
7. Wakil Sekretaris Jenderal : Hindun Anisa
8. Bendahara Umum : Nur Yasin
9. Wakil Bendahara : Bambang Susanto
10. Wakil Bendahara : Bertu Merlas
11. Wakil Bendahara : Nadhifah
12. Wakil Bendahara : Peggy Patricia Patipi
13. Wakil Bendahara : Erny Sugianti
14. Wakil Bendahara : Nashim Khan
15. Wakil Bendahara : Febridiana
16. Wakil Bendahara : Ella
17. Wakil Bendahara : Evi Fatimah
18. Wakil Bendahara : Usman Sidik
Dewan Syuro PKB:
1. Ketua : Dimyati Rois
2. Wakil Ketua : Manarul Hidayah
3. Wakil Ketua : Abdul Ghofur
4. Wakil Ketua : Andi Muawiyah Ramli
5. Wakil Ketua : Subhan Makmun
6. Wakil Ketua : Munif Zuhri
7. Sekretaris : Syaifullah Maksum
8. Wakil Sekretaris : Maman Imanul Haq
9. Wakil Sekretaris : Bahruddin Nashori
10. Wakil Sekretaris : Hilal Al Aidid
Anggota Dewan Syuro:
1. Syihabuddin Ahmad
2. Nurhayati Said Agiel
3. Syaiful Bahri Anshori
4. Acep Adang Ruchiat
5. Abdul Aziz Masturo
6. Najib Abdul Qodir
7. Abdul Aziz Afandi
8. Latifah Sohib
9. Taufiq Abdullah
10. Usfuri Anshor
11. Haidar Muhaiminan
12. Arvin Hakim Toha
13. Unais Ali Hisyam
14. Mufidah Rozy Munir
15. Istibsyarah
16. Nursjahbani Katjasungkana
17. Ana Muawanah
18. Abdul Wahid Maktub
19. Otong Abdurrahman
20. Yusuf Mujenih
21. Dedy Wahidi
22. Abdul Haris
Visi dan Misi PKB
Visi
1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual;
3. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.
Misi
1. Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis;
2. Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial;
3. Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
4. Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan;
5. Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat.
Alamat kantor DPP PKB:
Jalan Raden Saleh No. 9 Jakarta Pusat 10430, Telp (021) 3145328.