Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menjadi partai politik yang memakai nomor urut 17 saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Hal itu dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan PPP lolos verifikasi faktual untuk mengikuti kontestasi demokrasi lima tahunan di RI.
PPP merupakan gabungan atau fusi dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).
Penggabungan atau fusion parpol tersebut merupakan kebijakan Presiden Soeharto selaku pemimpin Orde Baru. Hal ini dilakukan untuk mencapai stabilitas politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pada saat itu.
Dalam masa pemerintahan Orba, hanya ada tiga partai politik saja yang dikenal dan berhak mengikuti Pemilu setiap lima tahun pada masa Orba, yakni PPP, Golkar, dan PDI.
PPP didirikan pada tanggal 5 Januari 1973. Parpol ini dipelopori oleh KH Idham Chalid (Ketua Umum PBNU), Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), Anwar Tjokroaminoto ( Ketua Umum PSII), Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR). Dengan hasil gabungan dari partai-partai besar berbasis Islam, maka PPP telah memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam”.
Dikutip dari PPP.or.id, awal berdirinya, PPP menerapkan asas Islam dengan lambang Kabah. Namun, sejak tahun 1984, PPP menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sistem politik yang berlaku saat itu. Ini disebabkan karena adanya tekanan politik dalam kekuasaan Orde Baru.
Selanjutnya, PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dengan lambang bintang dalam segi lima berdasarkan Muktamar I PPP tahun 1984.
Dalam perjalanannya, PPP kembali menggunakan asas Islam dengan lambang Kabah sejak tumbangnya kekuasaan Presiden Soeharto tahun 1998. Berdasarkan kesepakatan dalam Muktamar IV akhir tahun 1998, PPP berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, meskipun partai ini menggunakan asas Islam.
PPP melantik ketua umumnya yang pertama pada periode 5 Januari 1973 hingga tahun 1978. Ketua umum pertama partai, yakni H. Mohammad Syafaat Mintaredja. Selanjutnya ketua umum partai secara berturut-turut antara lain Jailani Naro, Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, dan Suryadharma Ali.
Selanjutnya pada Muktamar VIII 2016 Romahurmuziy terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP PPP. Lalu, kepemimpinan PPP dilanjutkan oleh Suharso Monoarfa, dan kini dipegang oleh Muhammad Mardiono sebagai Plt. Ketum PPP.
Partai Persatuan Pembangunan terus mengalami penurunan suara dari tahun ke tahun hingga berada di titik terendah pada Pemilu 2019. Gejolak internal partai dan pilihan politik ditengarai menjadi musabab utama anjloknya suara pemilih PPP.
Meskipun sudah dihantam oleh berbagai macam konflik serta masalah internal, tetapi beberapa pendukung PPP tetap berkeyakinan bahwa suatu saat parpol ini bisa kembali menjadi partai Islam terbesar di Indonesia. Hal kecil yang perlu dimulai ialah menjalin komunikasi dengan berbagai organisasi Islam agar kembali ke khittah PPP sebagai rumah besar umat Islam yang menjadi aspirasi serta perjuangan umat.
Berikut struktur susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat PPP periode 2020-2025:
Logo Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (foto: ist).
Majelis Kehormatan
Ketua: H. Zarkasih Nur
Anggota: H. Djan Faridz
Anggota: K.H. Abdullah Ubab Maimoen
Anggota: Hj. Mahfudhoh Aly Ubaid
Anggota: H. Emron Pangkapi
Anggota: H. Hasrul Azwar
Majelis Syariah
Ketua : K.H. M. Mustofa Aqil Siroj
Wakil Ketua: K.H. Muslih Z.A
Wakil Ketua: K.H. D.R Afifuddin Muhajir
Wakil Ketua: K.H. Muhyiddin Ishaq
Wakil Ketua: K.H. Ahmad Haris Shodaqoh
Wakil Ketua: K.H. Lukman Hakim Hasibuan
Wakil Ketua: K.H. M. Samsul Arifin
Wakil Ketua: K.H. Mahin Toha
Wakil Ketua: K.H. Bahrul Ilmi
Wakil Ketua: K.H. Khairul Fuad
Wakil Ketua: K.H. Habib Ihsanudin
Wakil Ketua: K.H. Mursyid Qori
Wakil Ketua: K.H Abdul Rahman Assegaf Puang Makka
Wakil Ketua: Habib Ahmad Alhabsy
Wakil Ketua: K.H Agus Masruri
Wakil Ketua: K.H Muhsin Nurhadi
Sekretaris : Drs. H Choirul Sholeh Rasyid
Wakil Sekretaris: Dr. K.H. Fadlolan Musyaffa’
Wakil Sekretaris: K.H. Otong Badrudin,
Wakil Sekretaris: H. Mahbub Zaki
Majelis Pertimbangan
Ketua: H. M. Mardiono
Wakil Ketua: Hj. Wardatul Asriyah
Wakil Ketua: H. Hafidz Ma’soem
Wakil Ketua: H. Nu’man Abdul Hakim
Wakil Ketua: Anang Iskandar
Wakil Ketua: Syahrial Agamas
Sekretaris: H. Sy. Anas Thahir
Wakil Sekretaris: H. Usman M. Tokan
Wakil Sekretaris: Hj. Hizbiyah Rochim
Majelis Pakar
Ketua: Prijono Tjiptoherijanto
Wakil Ketua: H. Abdullah Syarwani
Wakil Ketua: Alihardi Kiaidemak
Wakil Ketua: H. Anwar Sanusi
Wakil Ketua: Sudirman Numba
Wakil Ketua: Ariza Agustina
Sekretaris: H. Aunur Rofiq
Wakil Sekretaris: Fahrudin Salim
Wakil Sekretaris: Usni Hasanudin
Mahkamah Partai
Ketua: Ade Irfan Pulungan
Ketua Pengganti: Siti Yulia Irfany Syarifuddin
Sekretaris: Syarifuddin
Anggota: Hj. Siti Nurmila
Anggota: Abdullah Mansyur
Susunan Pengurus Harian DPP PPP
1. Plt Ketua Umum: H. Muhamad Mardiono
2. Wakil Ketua Umum: H. Arsul Sani
3. Wakil Ketua Umum: Hj. Ermalena
4. Wakil Ketua Umum: H.M. Amir Uskara
5. Wakil Ketua Umum: H.M. Musyaffa’ Noer
6. Wakil Ketua Umum: H. Zainut Tauhid Sa’adi
7. Sekretaris Jenderal: H. M. Arwani Thomafi
8. Wakil Sekretaris Jenderal: Idy Muzayyad
9. Wakil Sekretaris Jenderal: Hj. Qonita Lutfiyah
10. Bendahara Umum: Surya Batara Kartika
11. Bendahara Umum: H. Lukman Yani
Bidang Fungsional
12. Ketua: H. Achmad Baidowi
13. Ketua: M. Qoyum Abdul Jabbar
14. Ketua: H. Syaifullah Tamliha
15. Ketua: H. Rendhika D. Harsono
16. Ketua: Nyoman Anjani
17. Ketua: Jafaruddin Harahap
Bidang Isu Strategis
18. Ketua: Hj. Illiza Sa’adudin Djamal
19. Ketua: Hj. Warti’ah
20. Ketua: H. Andi Surya Wijaya
21. Ketua: H. Joko Purwanto
22. Ketua: Ema Umiyyatul Chusnah
23. Ketua: K.H. Rojih Ubab Maimoen
24. Ketua: H. Hasan Mulachela
25. Ketua: Hj. Atik Heru Maryanti
26. Ketua: Hj. Irene Rusli Halil
27. Ketua: Dr. H. Syamsurizal
28. Ketua: Rina Fitri
29. Ketua: H. Patrika Susana
Bidang Pemenangan Daerah Pemilihan (Dapil)
30. Ketua: H. Hilman Ismail Matareum
31. Ketua: Audy Joinaldy
32. Ketua: H. Dony Ahmad Munir
33. Ketua: Farhan Hasan Al Amri
34. Ketua: Syarifah Amelia
35. Ketua: Nadya Hasna Humaira
36. Ketua: Najah Fitri Ani Gayo
37. Ketua: H. Hendra Kusumah
38. Ketua: Adhika Ardana Falian
39. Ketua: Hj. Dewi Arimbi Soeharto Alamsjah
40. Ketua: H. Abdul Hakim Hidayat
41. Ketua: H. Komaruddin Thaher
42. ketua: Muhammad Yunus Razak
43. Ketua: Ainul Yaqin
44. Ketua: Chairunnisa Yusuf
45. Ketua: Yudhistira Raditya Soesatyo
46. Ketua: Sarah Larasati
Visi dan Misi PPP
Ilustrasi massa PPP. (foto: ist).
Visi
“Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai ke-Islaman.”
Misi
PPP mempunyai platform yang dibagi dalam beberapa bidang, yakni agama, politik, ekonomi, hukum, sosial, pengetahuan dan keterampilan, dan pendidikan.
Dalam bidang agama, PPP mengedepankan peran agama sebagai panduan moral dan sumber inspirasi dalam kehidupan negara dengan hubungan yang bersifat simbiotik, sinergis, serta saling membutuhkan dan memelihara. Hal ini diwujudkan dengan sikap saling toleransi antarumat beragama.
Dalam bidang politik, PPP terfokus dalam aspek penguatan kelembangaan, mekanisme dan budaya politik yang berdemokratis dan ber-akhlaqul karimah demi meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), serta menghargai kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berorganisasi.
Selanjutnya dalam bidang ekonomi, PPP lebih menekankan pada konsep ekonomi kerakyatan. Menegakkan supremasi hukum akan selalu dijunjung tinggi oleh PPP dengan ikut serta dalam upaya pemberantasan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), penguatan institusi dan instrumen penegak hukum serta selalu ikut aktif dalam pembaharuan hukum nasional.
Sedangkan di sektor sosial, PPP selalu berkomitmen untuk terus mewujudkan kehidupan sosial yang religius dan bermoral dengan menghilangkan budaya kekerasan dan mengembangkan nilai-nilai sosial budaya.
Kemudian, dalam bidang pengetahuan dan keterampilan, PPP ikut membantu demi terbentuknya manusia yang berkualitas dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan kesejahteraan.
Alamat DPP PPP
Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 60, RT.1/RW.2, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Kodepos 10310
Telepon: 0813-3133-3333
Media sosial PPP
1. Facebook PPP
3. TikTok PPP
4. Twitter PPP
5. YouTube PPP
6. Website PPP