Jakarta - Dunia musik Indonesia kehilangan salah satu sosok berpengaruh dengan berpulangnya Ricky Siahaan, gitaris band Seringa, pada 19 April 2025. Ricky meninggal dunia secara mendadak saat menjalani tur bersama Seringai di Tokyo, Jepang.
Perjalanan Karier
Ricky Siahaan, yang memiliki nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan, lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976. Dia memulai perjalanan musiknya sejak pertengahan 1990-an dengan membentuk band Chapter 69 bersama Deddy Mahendra Desta dan Cliff Rompies pada 1995.
Setelah itu, Ricky bergabung dengan band hardcore Buried Alive, sebelum akhirnya menjadi gitaris Stepforward pada 1999, yang kemudian merilis album Stories of Undying Hope pada 2001.
Pada 2002, Ricky bersama Arian13, Edy Khemod, dan Toan (sebelum akhirnya digantikan oleh Sammy Bramantyo) mendirikan Seringai, sebuah band yang mengusung genre high octane rock, terinspirasi dari Black Sabbath, Motörhead, dan Slayer.
Bersama Seringai, Ricky berperan sebagai gitaris sekaligus komposer dan produser, menghasilkan album-album ikonik seperti High Octane Rock (2004), Serigala Militia (2007), Taring (2012), dan Seperti Api (2018).
Salah satu pencapaian terbesar Seringai adalah menjadi band pembuka konser Metallica di Gelora Bung Karno (GBK) pada 2013, sebuah impian masa kecil Ricky yang akhirnya terwujud.
Kontribusi di Dunia Musik dan Media
Selain bermusik, Ricky juga aktif di dunia media. Ia memulai karier sebagai produser radio di MTV On Sky (sekarang Trax FM ) pada 2002, kemudian bergabung dengan Rolling Stone Indonesia pada 2005, hingga menjadi managing editor sebelum majalah tersebut tutup pada 2017. Pada 2023 , Ricky kembali ke dunia media sebagai CEO Whiteboard Journal.
Gitaris Seringai, Ricky Siahaan. (Foto: Instagram/rickysiahaan)
Peran di Industri Film
Ricky juga memiliki kontribusi besar di industri film sebagai manajer Iko Uwais , aktor laga yang dikenal lewat The Raid dan berbagai film aksi Hollywood.
Sejak 2015 , Ricky mendampingi Iko dalam berbagai proyek internasional, termasuk Star Wars: The Force Awakens, Mile 22, dan Snake Eyes.
Kepergian yang Gagah
Ricky Siahaan meninggal dunia pada 19 April 2025 di usia 48 tahun, setelah tampil bersama Seringai di Tokyo, Jepang, dalam rangkaian tur mereka. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi komunitas musik Indonesia, terutama para penggemar musik metal dan rock.
Jenazah Ricky tiba di Indonesia pada Kamis malam, 24 April 2025 dan langsung disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Ratusan tokoh dari industri musik hadir dan memberikan penghormatan terakahir pada Ricky dan menempelkan puluhan stiker band dan berbagai entitas di kancah permusikan di peti mati mendiang sang gitaris.
Sosok yang dijuluki Riffmaester dan Chainsaw itu, dikebumikan di Sandiego Hill, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu sore, 26 April 2025.
Sebagai gitaris, produser, dan manajer, Ricky telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan hiburan Indonesia. Warisan musiknya bersama Seringai akan terus dikenang oleh para penggemar dan generasi mendatang. []