Daerah Kamis, 20 Februari 2025 | 18:02

Program Makan Gratis Hadir di Praya Barat, Penggerak Ekonomi Daerah

Lihat Foto Program Makan Gratis Hadir di Praya Barat, Penggerak Ekonomi Daerah Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, serta sejumlah perwakilan dari Badan Gizi Nasional sosialisasi MBG di Praya Barat, Lombok Tengah.
Editor: Yohanes Charles

Lombok Tengah – Pemerintah semakin serius dalam menangani persoalan gizi masyarakat. Hal ini terlihat dari sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis yang digelar di Praya Barat, Lombok Tengah, pada Senin, 17 Februari 2025.

Acara ini diinisiasi oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai bagian dari strategi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menekan angka stunting.

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, serta sejumlah perwakilan dari Badan Gizi Nasional. Komisi IX sendiri berperan dalam bidang kesehatan, kesejahteraan rakyat, dan ketenagakerjaan, sementara BGN sebagai lembaga non-kementerian bertanggung jawab dalam perencanaan serta pelaksanaan kebijakan gizi nasional.

Membangun Generasi Emas Melalui Gizi Seimbang

Dalam pemaparannya, Muazzim Akbar menegaskan bahwa gizi yang baik adalah fondasi utama dalam membangun generasi unggul yang sehat, cerdas, dan produktif.

"Kita ingin menciptakan generasi Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global. Gizi yang cukup dan seimbang menjadi modal utama agar anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang kuat, kreatif, dan inovatif," ujarnya.

Namun, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar dalam pemenuhan gizi masyarakat. Masalah seperti stunting, gizi buruk, obesitas, hingga keterbatasan anggaran dan akses pangan berkualitas masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

Badan Gizi Nasional: Garda Terdepan Perbaikan Gizi

Dalam menghadapi tantangan ini, kehadiran Badan Gizi Nasional dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor.

"BGN hadir untuk memastikan koordinasi dan integrasi program gizi di berbagai daerah berjalan maksimal. Dengan melibatkan masyarakat sebagai pengawas, kita harapkan program ini terus berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masa depan bangsa," jelas Muazzim.

Ia juga memberikan apresiasi kepada pemerintah serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam merealisasikan program ini. Namun, Muazzim menegaskan bahwa perjuangan belum selesai.

"Ini baru awal. Mewujudkan pemerataan gizi nasional membutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat sendiri. Anggaran yang besar harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal," tambahnya.

Dampak Ganda: Nutrisi Anak Meningkat, Ekonomi Daerah Bergerak

Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah gizi di kalangan anak-anak sekolah, tetapi juga menjadi instrumen untuk menggerakkan perekonomian daerah.

"Anggaran yang digelontorkan untuk program ini akan mengalir ke daerah-daerah, bukan hanya terkonsentrasi pada kelompok tertentu. Ini akan menciptakan efek domino yang baik bagi perekonomian lokal," papar Muazzim.

Sebagai program perdana di Indonesia, Makan Bergizi Gratis telah mengalokasikan dana awal sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025. Namun, dalam perkembangannya, Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa anggaran ini akan ditambah Rp100 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp171 triliun. Dengan tambahan dana ini, jumlah penerima manfaat diperkirakan melonjak menjadi 82,9 juta orang hingga akhir tahun 2025.

Melalui langkah ambisius ini, pemerintah berharap tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh pelosok negeri. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya