News Senin, 03 November 2025 | 09:11

Projo Bantah Singkatan 'Pro Jokowi', Akan Ganti Logo Siluet Jokowi

Lihat Foto Projo Bantah Singkatan 'Pro Jokowi', Akan Ganti Logo Siluet Jokowi Logo Projo. (Foto: Facebook)

Jakarta – Di hadapan para kader dan relawannya, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi melakukan pembongkaran makna.

Ia menegaskan dengan lantang bahwa "Projo" bukanlah, dan bukan pernah, singkatan dari "Pro Jokowi".

"Memang enggak ada singkatannya," ujar Budi Arie dalam pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu, 1 November 2025.

"Itu singkatan dari media saja karena gampang diucapkan."

Dia lalu mengajak seluruh peserta kongres menyelami akar kata yang lebih dalam.

Menurutnya, `Projo` berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti `negeri` dan Jawa Kawi untuk `rakyat`.

"Jadi, kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," serunya, berusaha menjauhkan identitas organisasi dari satu nama.

Pernyataan itu menjadi pembuka bagi sebuah babak baru.

Budi Arie, yang saat itu juga dikukuhkan kembali sebagai ketua umum untuk periode 2025-2030, langsung mengumumkan sebuah transformasi besar: logo ikonik Projo yang menampilkan siluet Jokowi akan diubah.

Perubahan ini bukan sekadar ganti gambar. Ini adalah sinyal politik yang jelas.

"Kita akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo," tegasnya.

Alasan di baliknya pun tajam: "Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu."

Yang mengejutkan, Budi Arie mengklaim mantan presiden yang wajahnya menghiasi logo selama ini justru merestui perubahan tersebut.

"(Jokowi) sepakat," katanya.

Misi Projo, tuturnya, telah berganti. Dari pengawal setia pemerintahan Jokowi, kini menjadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran di tengah tantangan global yang baru.

Kongres yang berlangsung selama dua hari itu tidak hanya tentang perubahan simbol.

Arahan politiknya pun jelas. Budi Arie menyerukan agar seluruh relawan Projo turut memperkuat partai politik yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

"Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan beliau lebih kuat dan solid," paparnya.

Isyarat politik pribadinya pun akhirnya terungkap. Di depan forum, Budi Arie meminta "izin" jika suatu saat memutuskan untuk berpartai.

"Enggak usah ditanya partainya apa," candanya, memancing tawa peserta.

Namun, di luar ruangan, ia tak lagi bermain teka-teki. Saat dijumpai wartawan, pertanyaan itu dijawabnya dengan lugas: "Iyalah, pasti Gerindra."

Keputusan Projo ini menandai pergeseran loyalitas yang dramatis.

Organisasi relawan yang lahir dan besar sebagai tulang punggung dukungan bagi Jokowi dalam dua periode pilpres, kini secara resmi memutuskan untuk berjalan di bawah panji pemerintahan yang baru.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya