Jakarta - Penyanyi solo Denny Frust baru saja menyelesaikan gelaran tur di kawasan Asia demi mempromosikan karya terbarunya berupa album bertajuk It`s Alright yang ia rilis pada akhir Mei 2024 lalu.
Lewat keterangan tertulisnya, Denny Frust mengatakan bahwa sudah menjadi sebuah tradisi personal baginya untuk menggelar tur pada setiap perilisan karya musik terbaru.
Usai peluncuran album baru, penyanyi yang kerap dijuluki Prince of Ska itu mengawali tur di sejumlah titik di bagian Tengah dan Timur Indonesia.
Perjalanan tur konser Denny Frust membawa materi dalam album barunya itu kemudian berlanjut ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara hingga ke Taiwan.
Dalam perjalanannya, ia kemudian mendapat kesempatan untuk berkunjung ke China. Setelah berdiskusi dengan promotor setempat, Denny Frust akhirnya mendapat jadwal tampil di 2 kota, yakni di Beijing (21 Juni) dan Shanghai (22 Juni).
Pada tanggal 23 Juni 2024, Denny Frust juga mendapatkan undangan untuk tampil secara akustik di sebuah Taco Bar di Shanghai yang dimiliki oleh warga negara Amerika.
Dokumentasi tur konser Denny Frust di kawasan Asia. (Foto: Istimewa)
Setelah 3 hari berturut turut melakukan pertunjukan musik, Denny Frust juga mendapat suatu kehormatan untuk melakukan rekam video dalam format live acoustic, dengan TMS Live Shanghai, sebuah media lokal setempat.
Video tersebut direkam di depan bangunan yang merupakan salah satu ikon music tertua di Shanghai, dan tempat itu Bernama YUYINTANG Live House, yang ditutup selamanya oleh pemerintah setempat, tepat 2 hari setelah Denny Frust melakukan rekam video.
"Ini adalah kali pertama buat saya berkunjung dan melakukan show di China," ucap Denny Frust, dikutip Opsi pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Baca juga: Swag Event Edisi 77 Hadirkan Vikri and My Magic Friend, Kagum, Regar dan GiantKilling
Baca juga: Lepas Album Keempat Bertajuk It`s Alright, Denny Frust Bakal Gelar Tur Asia
"Hal unik yang didapat oleh saya dan tim adalah, bahwa audience yang hadir dalam show di masing masing kota, tidak hanya pecinta musik dari negara China sendiri, tapi juga banyak warga dari negara negara lain dari benua Eropa dan Amerika," katanya.[]