Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki target besar untuk bisa berbicara dalam Pemilu 2029 mendatang. Ketua Umum Kaesang Pangarep meminta jajarannya memperkuat struktur organisasi dari akar rumput.
Kaesang menegaskan itu di depan kader dan pengurus DPW PSI Sulawesi Tenggara dalam rakorwil yang digelar di Kendari pada Jumat, 21 November 2025.
Kaesang menyatakan hal itu juga sebagai pengingat pesan dari Ketua Dewan Pembina PSI saat Kongres PSI di Solo pada 21 Juli 2025 lampau.
“Di sini yang hadir di Solo kemarin siapa ya? Ada yang ikut ke Solo, ada yang ikut angkat tangan, angkat tangan kita sudah pernah mendengar pesan ketika kita melakukan kongres di Solo pesan dari Ketua Dewan Pembina hanya satu perbaiki struktur,” kata Kaesang.
Pesan tersebut pun menjadi permintaan Kaesang kepada seluruh kadernya di Indonesia.
Kata Kaesang, apabila PSI memiliki mimpi untuk menjadi pemenang di Pemilu mendatang, maka penguatan struktur menjadi satu-satunya kunci.
Sebab, untuk menjadi pemenang Pemilu langkah pertamanya adalah lolos verifikasi KPU sebagai peserta pemilu.
Adapun syarat awal untuk lolos verifikasi KPU adalah kelengkapan kader atau struktur organisasi dari tingkat paling rendah hingga ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
“Itu kenapa saya selalu minta DPC yang ada di seluruh Indonesia harus komplit, harus 100 persen supaya nanti kita bisa siap untuk menjadi peserta dulu karena kan nanti di 2027 kita akan ada verifikasi faktual sebelum kita menjadi pemenang di 2029 kita harus jadi peserta dulu,” kata dia.
Dia bahkan mengibaratkan kalau jajaran ranting, Dewan Pimpinan Cabang, hingga Dewan Pimpinan Wilayah setingkat Provinsi adalah murni ujung tombak partai.
“Itu yang saya minta kepada Ketua DPW untuk fokus memperbaiki struktur turun ke bawah, cek satu persatu, diverifikasi satu persatu apakah semua itu benar dan saya harus ngomong kalau ujung tombak dari partai ini itu bukan dari DPP tapi ujung tombaknya adalah teman-teman semua kader-kader yang ada di kecamatan,” tandas dia.
DPP PSI tengah melakukan konsolidasi sekaligus menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) untuk kader-kader di seluruh provinsi di Indonesia.
Rakorwil tersebut telah digelar di dua provinsi, yakni Sulawesi Tengah di Palu, dan Sulawesi Tenggara di Kendari. []
