News Minggu, 28 Desember 2025 | 15:12

PSI Dukung Pembatasan Kembang Api di Malam Tahun Baru

Lihat Foto PSI Dukung Pembatasan Kembang Api di Malam Tahun Baru Ilustrasi kembang api. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk membatasi penggunaan kembang api di malam pergantian tahun 2025 ke 2026.

Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali mengungkapkan itu dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu, 28 Desember 2025.

Ahmad Ali mengatakan, kebijakan tersebut bukan bentuk pembatasan kebahagiaan, melainkan pilihan moral dan kemanusiaan di tengah kondisi bangsa yang masih berduka akibat bencana alam, khususnya di Sumatera dan Aceh.

“Tahun baru seharusnya tidak hanya dirayakan dengan sorak dan cahaya di langit, tetapi juga dengan keheningan hati dan kepedulian. Saat sebagian saudara kita masih berjuang memulihkan hidup pasca bencana, empati adalah bentuk perayaan yang paling bermakna,” kata Ahmad Ali.

Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengisi malam pergantian tahun dengan doa bersama, di rumah, di tempat ibadah, maupun di lingkungan masing-masing, memohon agar Indonesia diberikan kedamaian, keselamatan, dan lindungan Allah SWT di tahun yang akan datang.

“Mari kita tundukkan kepala, bukan menyalakan kembang api. Kita mohon kepada Allah SWT agar bangsa ini dijauhkan dari perpecahan, diberikan ketenangan, serta dikuatkan menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.

Ahmad Ali juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendoakan agar penanggulangan pasca bencana di Sumatera dan Aceh dapat berjalan lebih cepat, lebih terkoordinasi, dan berjangka panjang, tidak berhenti pada respons darurat semata, tetapi juga pemulihan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Negara harus hadir bukan hanya saat kamera menyala, tetapi juga dalam jangka panjang serta memastikan rumah dibangun kembali, mata pencaharian pulih, dan masyarakat bangkit dengan martabat,” imbuh dia.

PSI mendukung sepenuhnya langkah-langkah pemerintah dan aparat dalam menjaga ketertiban, keselamatan publik, serta membangun budaya perayaan yang lebih beradab, reflektif, dan berorientasi pada kemanusiaan.

Dia menegaskan, tahun baru adalah momentum memperbaiki niat. 

"Semoga 2026 menjadi tahun kedamaian, persatuan, dan kerja nyata untuk rakyat Indonesia,” tandas dia. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya