Pilihan Minggu, 29 Mei 2022 | 07:05

Psikolog: Merokok Dapat Redakan Stres Tak Sepenuhnya Mitos

Lihat Foto Psikolog: Merokok Dapat Redakan Stres Tak Sepenuhnya Mitos Ilustrasi rokok. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie menjelaskan bahwa asumsi merokok dapat meredakan stres tak sepenuhnya mitos.

"Apakah rokok meredakan stres itu mitos, sebenarnya tidak juga. Karena sejak kecil kita sudah memiliki program di mana saat tidak nyaman kita mencari kenyamanan melalui aktivitas oral," kata Liza kepada wartawan, dikutip Minggu, 29 Mei 2022.

Sehingga Liza mengatakan bahwa aktivitas oral menjadi fokus mencari kenyamanan. Oleh karena itu, ketika seseorang sudah dewasa, ketika merasa stres, maka dia akan mencoba untuk mencari kenyamanan melalui aktivitas oral.

Hal inilah yang membuat masyarakat berasumsi bahwa rokok dapat meredakan stres.

"Kecenderungannya itu memang kita mencari pelampiasan rasa stres kita dengan mencari kenyamanan melalui aktivitas oral. Entah itu merokok, oral seks, atau makan ada yang namanya emotional eating, permen atau segala macam. Itu bisa gitu," ujar Liza.

Namun, Liza menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah menjadi alasan untuk seseorang mencoba merokok. Sebab, hal terbaik untuk mengatasi sebuah masalah atau rasa stres adalah memikirkan jalan keluar dari persoalan tersebut.

"Tapi apakah harus rokok? Ya enggak juga. Apakah harus oral? Tentu tidak. Sebenarnya kan ketika kita stres, ketika kita dapat masalah, cara terbaik tentu adalah problem solving. Mencari solusi dari masalah tersebut. Bukan melarikan diri pada hal-hal yang lain," ucapnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya