Jakarta - Ancaman stunting bagi anak-anak di Indonesia menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Stunting berdampak buruk bagi pertumbuhan anak.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh sehat dan kuat sesuai perkembangan usia. Namun, ancaman stunting masih menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah dalam membangun keluarga sejahtera di Tanah Air.

Menurut dia, masalah stunting muncul akibat kekurangan gizi yang membuat gagalnya proses tumbuh kembang anak dalam periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupannya.

"Stunting berdampak buruk bagi pertumbuhan anak, dan akan berpengaruh pada kualitas manusia di masa depan," cuitnya di Twitter, Senin, 28 Februari 2022.

Disebutnya, sejak tahun 2014, saat menjabat menjadi Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, masalah stunting menjadi fokus utama Puan.

Baca juga: Atalia Ridwan Kamil dan 27 Bunda Genre Dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting Jabar

"Ada beberapa kebijakan yang saya gulirkan untuk menekan tren stunting di Tanah Air, di antaranya, mobilisasi sumber dana, sarana dan prasarana untuk program perbaikan gizi," katanya.

Ketua DPP PDIP itu mengatakan, keterlibatan semua unsur masyarakat secara kolektif juga dibutuhkan guna meningkatkan gizi anak Indonesia.

Bagian yang tak kalah pentingnya adalah memberikan pelayanan kesehatan neonatal kepada ibu hamil secara intensif dan mendorong ibu untuk memberikan Air Susu Ibu eksklusif.

"Untuk itu, saya mengajak ibu-ibu sebangsa dan setanah air, untuk bersama-sama menyajikan makanan yang bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan yang mudah kita dapatkan seperti umbi-umbian, ikan, dan sayur mayur segar," tukasnya.

Puan mengajak semua pihak memberikan yang terbaik untuk putra putri Indonesia demi masa depan yang lebih baik menyongsong Indonesia emas 2045 mendatang. []