Pasangkayu - Puluhan sapi milik warga di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), mati akibat terserang virus Jembrana.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Agus Subekti, saat diwawancarai wartawan, Sabtu, 16 Juli 2022.
Agus Subekti mengungkapkan, sebanyak 60 ekor sapi di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, mati lantaran terjangkit virus Jembrana.
"Penyakit ini kami temukan sejak awal Mei 2022 lalu," kata Agus Subekti.
Rata-rata, kata dia, sapi yang terserang virus Jembrana berada di wilayah Kecamatan Tikke, Pasangkayu, Sulbar.
"Beberapa bulan terakhir, puluhan sapi warga mati," katanya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan hewan Kabupaten Pasangkayu terhadap ternak sapi yang mati, positif terjangkit virus Jembrana.
"Gejalahnya itu sampi mengalami ingusan, mulut berlendir kurang nafsu makan, lemas lalu mati," kata Agus Subekti.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan setiap saat terhadap ternak sapi yang ada di Kabupaten Pasangkayu.
"Kami hanya mampu memberikan suplai vitamin daya tahan tubuh kepada peternak sapi," katanya.
Para peternak sapi di Kabupaten Pasangkayu sampai saat ini masih kebingungan, lantaran obat dan vaksin virus Jembrana belum ada.
"Saya juga bingung karena vaksin dan obat untuk virus ini belum ada," kata Agus Subekti.
Untuk diketahui, virus Jembrana adalah spesies virus yang menyebabkan penyakit jembrana pada sapi.
Materi genetik virus ini berupa RNA utas tunggal. Virus jembrana digolongkan dalam genus lentivirus dan keluarga retroviridae.
Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi Bali.
Sedangkan pada jenis sapi lainnya, hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata.
Penyakit Jembrana merupakan penyakit yang hanya ditemukan di Indonesia, kasusnya pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali 1964 silam dan kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. []