News Kamis, 20 November 2025 | 17:11

Purbaya Beberkan Defisit APBN Capai Rp 479,7 T: Aman dan Terkendali

Lihat Foto Purbaya Beberkan Defisit APBN Capai Rp 479,7 T: Aman dan Terkendali Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto:Istimewa)

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2025 mengalami defisit sebesar Rp 479,7 triliun.

Angka ini setara dengan 2,02 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut terjadi karena realisasi belanja negara yang telah mencapai Rp 2.593,0 triliun, sementara pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan baru sebesar Rp 2.113,3 triliun.

Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa kondisi defisit ini masih dalam batas yang aman dan terkendali.

"Dengan realisasi pendapatan dan belanja tersebut, defisit APBN per 31 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 479,7 triliun atau sebesar 2,02 persen dari PDB. Angka defisit ini berarti dalam batas aman dan terkendali, jauh lebih rendah dari target Outlook APBN sebesar 2,78 persen PDB untuk saat ini," ucap Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta Pusat, Kamis, 20 November 2025. 

Di tengah defisit tersebut, kabar baik datang dari pos keseimbangan primer yang justru mencatatkan surplus. Purbaya menyebutkan, keseimbangan primer tercatat surplus sebesar Rp 45 triliun.

Rincian Pendapatan dan Belanja Negara

Secara rinci, realisasi pendapatan negara per Oktober 2025 yang mencapai Rp 2.113,3 triliun setara dengan 73,7 persen dari target dalam Outlook APBN 2025 sebesar Rp 2.865,5 triliun.

Pendapatan negara tersebut bersumber dari:

· Penerimaan perpajakan: Rp 1.459,0 triliun

· Penerimaan kepabeanan dan cukai: Rp 249,3 triliun

· Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp 402,4 triliun

Sementara itu, realisasi belanja negara yang mencapai Rp 2.593,0 triliun setara dengan 73,5 persen dari pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp 3.527,5 triliun.

Rincian belanja negara adalah sebagai berikut:

· Belanja Pemerintah Pusat: Rp 1.879,6 triliun (70,6% dari pagu)

· Transfer ke Daerah (TKD): Rp 713,4 triliun (82,6% dari pagu)

Dengan komposisi ini, pemerintah menilai kinerja fiskal hingga Oktober 2025 masih berjalan sesuai rencana dan lebih baik dari proyeksi defisit yang ditetapkan sebelumnya.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya