Jakarta - Mohamad Guntur Romli alias Guntur Romli mundur dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Sikap tersebut dihargai oleh DPP PSI seperti disampaikan Waketum Andy Budiman dalam keterangan resmi dikutip dari laman PSI, Minggu, 6 Agustus 2023.
Andy Budiman menyebut, Guntur Romli adalah teman dekatnya. Sosok yang ikut berjuang bahu-membahu bersama di PSI.
Guntur Romli pernah menjadi caleg PSI pada Pemilu 2019. "Sejak itu beliau tidak aktif lagi secara struktural di PSI. Kami menghargai pilihan-pilihan personal bro Guntur," katanya.
Hanya saja kata Andy, dirinya kaget alasan Guntur Romli mundur hanya karena kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke PSI.
"Ini silaturahim biasa seperti Mba Puan bertemu Prabowo. Bahkan dulu Pak Prabowo pernah menjadi Cawapresnya Bu Mega. Toh PSI belum memfinalisasi sikap soal capres ini," katanya.
Selain itu kata dia, PSI paham bahwa posisi Guntur Romli yang menjadi ketua relawan Ganjar Pranowo.
"Pasti posisinya serba salah di antara relawan-relawan lain. Beliau juga butuh mengukuhkan keseriusannya mendukung Pak Ganjar di antara relawan-relawan yang lain. Jadi sangat memaklumi posisi dan pilihan beliau," ungkapnya.
Menurutnya, beda pilihan saat ini tidak menjadikan PSI dengan Guntur Romli berjarak. Guntur Romli tetap teman PSI.
BACA JUGA: PSI Koreksi Batas Usia Capres Cawapres, Grace: Kang Denny Pulanglah
"Toh, sekali lagi, PSI belum mengambil keputusan final ke capres mana akan berlabuh. Masih ada mekanisme internal. Kami mengikuti pernyataan pak Jokowi “Ojo Kesusu”," tandasnya.
Guntur Romli memutuskan keluar dari PSI setelah PSI menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 2 Agustus 2023 lalu.
"Saya ingin menyampaikan hal yang sebenarnya berat bagi saya, karena terkait relasi antara saya dan kawan-kawan yang saya sudah anggap sebagai saudara sendiri, dan PSI yang selama ini saya anggap sebagai "Rumah Politik" saya. Mulai hari ini saya menyatakan keluar dari PSI, sebagai anggota dan kader," katanya di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Alasan utamanya mundur adalah karena ada tanda-tanda bergabungnya PSI dalam koalisi pengusung calon presiden Prabowo Subianto di Pemilu 2024. "Koalisi PSI dan Prabowo akan menjadi kenyataan, hanya soal waktu saja," ujar dia.
Menurut dia, kehadiran Prabowo ke PSI dan adanya wacana koalisi itu tidak dibuka dengan diskusi di internal partai tersebut.
"Kehadiran Prabowo di DPP PSI dan tondho-tondho (tanda-tanda) koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama-sama kita perjuangkan selama ini," katanya.
Setelah keluar dari PSI, Guntur Romli belum menentukan partai mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh kelak. Namun, ia mengatakan akan berkonsentrasi memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. []