News Minggu, 25 September 2022 | 11:09

Recoki Anies Baswedan Selama Menjabat, PDIP dan PSI Dulang Elektabilitas Tinggi di DKI

Lihat Foto Recoki Anies Baswedan Selama Menjabat, PDIP dan PSI Dulang Elektabilitas Tinggi di DKI Pengurus PSI DKI Jakarta. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Lima tahun menjadi oposisi bagi Gubernur Anies Baswedan, membuat elektabilitas dua parpol, yakni PDIP dan PSI bertengger di posisi atas hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN).

"PDIP yang juga leading di level nasional, di level DKI Jakarta unggul 23,3 persen," kata Direktur Program NSN Riandi dalam rilis yang dipetik Opsi, Minggu, 23 September 2022. 

Selama Gubernur Anies menjabat, PDIP DKI Jakarta terutama di DPRD terus melayangkan kritik terhadap kebijakan Anies yang memang kental dengan nuansa kontroversi.

Kemudian untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digerakkan orang-orang muda terus bersuara atas segala kebijakan Gubernur Anies.

Partai ini satu-satunya di DPRD DKI Jakarta yang menolak laporan pertanggungjawaban APBD DKI Jakarta untuk tahun anggaran 2021.

Sikap ini menghasilkan persepsi positif, yakni meraup elektabilitas sebesar 18,0 persen. 

Anies diketahui tengah menatap Pilpres 2024, dan PSI berjuang untuk bisa duduk di Senayan.

“Berperan sebagai oposisi terhadap Anies, elektabilitas PDIP dan PSI unggul di DKI Jakarta,” kata Riandi yang menggelar konferensi pers di Jakarta pada Sabtu, 24 September 2022. 

Elektabilitas keduanya kata dia, jauh meninggalkan partai-partai lain yang sebagian besar banyak membela kebijakan Anies.

Baca juga:

Ferdinand Bikin Polling Capres di Twitter, Anies Baswedan yang Menang

Partai Gerindra yang merupakan pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2016, berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas 8,5 persen.  Disusul Partai Golkar, sebesar 7,8 persen.

Nasdem yang sempat mencuatkan nama Anies sebagai capres mengantongi 6,0 persen di DKI Jakarta, PKS (4,5 persen) dan Demokrat (4,3 persen).

PPP (2,3 persen), PKB (2,0 persen), dan PAN (1,5 persen). Lalu partai politik baru Gelora (1,3 persen), Perindo (1,0 persen), Ummat (0,8 persen), dan Hanura (0,5 persen). 

Partai lainnya didukung 1,1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 17,1 persen.

“Seiring akan berakhirnya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, peta politik bisa jadi bakal kembali dinamis,” Riandi menerangkan. 

Anies akan digantikan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta hingga terpilihnya gubernur dan wakil gubernur baru hasil Pilkada 2024.

Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 11-15 September 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. 

Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya