News Minggu, 05 November 2023 | 19:11

Resmi Keluar dari PDIP, Gibran Kembalikan KTA

Lihat Foto Resmi Keluar dari PDIP, Gibran Kembalikan KTA Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Istimewa)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran Rakabuming Raka telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Dia juga sudah pamit dair PDIP.

"Sudah. Jadi, sudah diselesaikan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta karena Mas Gibran `kan menerima KTA dari DPC Kota Surakarta sehingga tidak lagi beranggota PDI Perjuangan karena sudah pamit," kata Hasto di Denpasar, Bali, Sabtu, 4 November 2-23.

Kata ​dia, secara perundang-undangan telah dikatakan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.

PDIP bersama PPP, Perindo, dan Hanura sudah mengusung Ganjar-Mahfud, lalu Prabowo-Gibran telah diusung oleh gabungan partai yang banyak dan besar.

"Ini kan berbeda dengan Undang-Undang tentang partai politik sehingga otomatis ketika seseorang sudah dicalonkan partai lain, ya, otomatis KTA-nya tidak boleh rangkap," jelas ​​​​​Hasto.

Ditegaskan pula bahwa seseorang dilarang menjadi anggota di dua partai politik, bahkan termasuk Gibran putra sulung Presiden RI Joko Widodo.

"Memangnya karena menjadi anak pejabat lalu boleh KTA-nya tiga? `Kan tidak boleh, ini Undang-Undang, ini konstitusi. Jadi, pamitnya sudah diterima," tegasnya.

PDIP saat ini sedang menunggu keputusan berikutnya pasca-putusan MK menyetujui gugatan batas usia yang memberi jalan bagi Gibran mengikuti kontestasi karena pernah menjadi kepala daerah.

Ia berharap MK menjadi benteng konstitusi. Maka dari itu, sejak awal presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri membangun lembaga tersebut di Istana agar selalu ingat dengan sikap kenegarawanan yang harus diambil para hakim.

"Ketika itu dilanggar, bahkan ada jalan pintas, malah pengaduan yang informasinya saja belum ditanda tangan tetapi diproses, ini menunjukkan suatu jalan pintas yang indikasinya akan mematikan demokrasi," kata Hasto. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya