Daerah Kamis, 08 September 2022 | 12:09

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Tidak Ganggu Satu Pun Pohon Trembesi

Lihat Foto Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Tidak Ganggu Satu Pun Pohon Trembesi Proses pengerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan. (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Andi Nasution

Medan - Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang digagas Wali Kota Bobby Nasution telah berlangsung sesuai jadwal dan kini dalam progres pekerjaan tahap I meliputi pembongkaran seluruh bangunan, pemasangan bor pile, dan penggalian basement.

"Saat ini, pekerjaan di lapangan masih sesuai dengan jadwal yang ada. Sampai dengan September ini, progresnya 6 persen dan memang ada deviasi 0,4 persen, tapi masih dalam ambang batas toleransi. Mungkin karena pengaruh hujan," ungkap Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis, Rabu 7 September 2022.

Endar menambahkan, sampai saat ini juga sudah terpasang bor pile pada 127 titik.

"Konsepnya, bor pile dulu pasang, baru nanti digali. Galiannya juga akan kita kirim ke lokasi rencana pembangunan Islamic Center di Martubung. Karena memang lahan pembangunan Islamic Center itu butuh timbunan. Jadi ada efisiensi, galian Lapangan Merdeka ini bisa mengurangi biaya penimbunan di lokasi pembangunan Islamic Center," katanya.

Dia menjelaskan, anggaran pekerjaan tahap I ini bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Sumatra Utara.

"Yang sekarang ini, yang sedang kita kerjakan, sumber anggarannya dari bantuan keuangan provinsi. Rinciannya, untuk fisik Lapangan Merdeka sebesar Rp 93 miliar, manajemen konstruksi sebesar Rp 2,5 miliar, dan juga relokasi toko buku sebesar lebih kurang Rp 3,9 miliar," sebutnya.

Pada tahap II di tahun 2023, lanjut Endar, sisa dari total dana revitalisasi Lapangan Merdeka sebesar Rp 591 miliar akan dialokasikan pada APBD Kota Medan.

"Saat ini sedang kita usulkan kepada DPRD Medan agar ditampung dalam APBD dengan skema multi years", terangnya seraya mengatakan, diharapkan pekerjaan revitalisasi ini bisa selesai pada 2024.

Endar memaparkan, konsep revitalisasi Lapangan Merdeka ini adalah mengembalikan  kepada fungsi cagar budaya, ruang terbuka publik, dan ruang terbuka hijau sehingga bangunan-bangunan yang selama ini ada di sana harus ditiadakan.

"Tapi kita tidak memanfaatkan lahan di permukaan, kita bangun di bawah permukaan, yang kita sebut dengan basement, supaya Lapangan Merdeka tetap berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, sekaligus cagar budaya dan juga sebagai ruang terbuka publik," ujarnya.

Dalam revitalisasi ini, akan dibangun dua lantai basement. Di basement I akan dibangun kantor polisi, kantor pengelola kawasan cagar budaya, Museum Kota Medan, City Planning Gallery, area UMKM, area ritel, musola, dan toilet umum, serta area parkir kendaraan roda dua dan empat.

"Di basement II akan dibangun antara lain hall Pemko Medan, art gallery, auditorium, dan area parkir kendaraan roda dua dan roda empat," sebutnya seraya menambahkan kedua basement ini menampung 425 lot parkir roda empat dan 381 lot parkir roda dua.

Dia melanjutkan, setelah direvitalisasi, di permukaan Lapangan Merdeka akan ada panggung rakyat, jogging track, lapangan olahraga dan fitness outdoor, skatepark, taman, area bermain anak, dan tugu proklamasi.

Endar juga menekankan, revitalisasi Lapangan Merdeka ini tidak akan mengorbankan satu pun pohon trembesi yang ada di sana.

"Perlu saya sampaikan, bahwa seluruh pohon trembesi satu pun tidak ada yang terganggu. Tetap. Kemarin ada pekerjaan pembersihan di lapangan, itu adalah pohon-pohon yang ditanam belakangan. Tapi nanti akan ditanam lagi. Konsepnya juga tidak menanam dari kecil, tapi sudah yang besar-besar langsung yang ditanam di sana," ujarnya.

Pohon-pohon yang ditanam belakangan itu, sebut Endar, ditanam oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

"Kalau pohon trembesi memang dari dulu sudah ada di sekitar Lapangan Merdeka. Satu pun tidak ada yang terganggu. Tidak boleh," tegasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya