Simalungun - Drs Djabanten Damanik merupakan Bupati Simalungun periode 1990-2000, yakni di awal lahirnya otonomi daerah di Indonesia.
Djabanten, putra Sipolha Harison, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Setelah wafat, dimakamkan di desa kelahirannya.
Sayangnya, makam sang bupati yang juga pernah menjabat Wali Kota Pematangsiantar 1984-1989, itu diketahui cukup prihatin.
Untuk menghargai sang tokoh, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga melakukan pemugaran atau revitalisasi makam sejak Mei 2022 lalu.
Makam kemudian diresmikan Bupati Radiapoh pada Senin, 5 September 2022, ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.
Bupati Radiapoh berkesempatan melakukan ziarah makam dan melihat kondisi pasca pemugaran.
Pemugaran makam semula ditandai dengan peletakan batu pertama pada 24 Mei 2022 lalu oleh Bupati Radiapoh.
Baca juga:
Djabanten Damanik Pejuang Otda dari Simalungun, Makamnya Diperbaiki
M Fikri F Damanik selaku ketua pemugaran menyebut, dasar dilaksanakan pemugaran adalah perintah Bupati Simalungun pada 23 Mei 2022, dan pelaksanaan revitalisasi dimulai pada 18 Juni 2022.
Pemugaran selesai pada 1 September 2022 dengan biaya Rp 98 juta, yang bersumber dari para donatur, baik dalam maupun luar daerah.
Bupati Radiapoh menyampaikan harapannya, makam yang sudah selesai dipugar dapat dijadikan objek wisata budaya dan wisata sejarah.
"Untuk itu tugas kitalah yang menjaga ini semua," katanya.
Ditambahkannya, revitalisasi makam merupakan bagian dari bentuk penghargaan kepada Djabanten Damanik atas apa yang telah ditorehkan almarhum selama ini.
"Pemugaran ini juga dilakukan sebab di beberapa sisi makam ini sudah mengalami kerusakan. Maka kami berinisiatif, bergotong royong melakukan revitalisasi atau perbaikan terhadap makam orang tua kita ini," ucapnya.
Di Sipolha, menurut dia, banyak nilai luhur yang menginspirasi dan dapat diaplikasikan dalam proses menjalankan pemerintahan dan menjalankan kehidupan sehari-hari.
"Terima kasih kami sampaikan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat dan donatur serta seluruh pihak yang sudah berkontribusi, sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama pemugaran makam ini selesai dilaksanakan, sekaligus menghidupkan kembali semangat marharoan bolon untuk kebaikan di Simalungun ini," tandas bupati. []