Bali - Pasar Seni Sukawati di Gianyar, Bali, dibangun atau direvitalisasi sejak 2020 hingga 2022 dengan biaya Rp 160 miliar.
Pengerjaannya langsung di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Revitalisasi pasar ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pasar terdiri dari tiga bagian bangunan, yaitu blok A, B, dan C. Blok A memiliki 779 los pedagang, Blok B memiliki 31 kios, dan Blok C memiliki 525 los dan 64 kios.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan Pasar Seni Sukawati tidak hanya membangun pasar, tapi juga fasilitas parkir basement dan jumlah kios yang lebih banyak dari sebelumnya.
“Jadi kami tidak hanya membangun bangunan untuk pasar, tapi juga membangun fasilitas parkir di basement untuk mengatasi kemacetan," katanya, Rabu, 1 Februari 2023 di sela peresmian pasar oleh Presiden Jokowi.
Baca juga: Sebanyak 210 Turis dari Tiongkok Mendarat di Bali
Selain itu juga, kios pasar yang dibangun lebih banyak untuk menampung pedagang. Sehingga pasar sudah lebih nyaman untuk turis domestik dan mancanegara.
Presiden Jokowi meresmikan Pasar Seni Sukawati. Dia berharap pasar rakyat ini semakin dikenal dan ramai dikunjungi pasca revitalisasi.
“Inilah pasar rakyat yang kita harapkan gaungnya Pasar Sukowati ini akan semakin baik ke depannya,” kata Jokowi.
Dia menilai, bangunan tiga blok yang direvitalisasi telah berubah sangat drastis, termasuk penataan barang-barang produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Bali.
“Kalau saya lihat tadi ke dalam, memang perubahannya sangat-sangat drastis sekali penataan barang, penataan dari produk-produk yang dihasilkan oleh para seniman, dari UMKM yang ada di Bali, semuanya ditampung di sini,” katanya.
Jokowi juga menyampaikan harapan akan adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, seiring dengan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir Desember tahun lalu.
“Kita harapkan turis-turis akan semakin banyak ke Pulau Dewata, ke Pulau Bali, baik wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara,” tukasnya. []